Sejarah Danone di RI yang Kena Imbas Seruan Boikot Produk Prancis

Sejarah Danone di RI yang Kena Imbas Seruan Boikot Produk Prancis

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 08 Nov 2020 07:58 WIB
Danone
Foto: REUTERS/Vincent Kessler
Jakarta -

Seruan boikot produk Prancis turut berimbas pada merek dagang Danone Indonesia. Manajemen Danone Indonesia pun langsung angkat suara. Menurut Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, perusahaan itu sejak lama mengembangkan hingga memproduksi produk-produknya di Indonesia.

Bahkan tenaga kerjanya pun orang Indonesia. Sehingga, aksi boikot tersebut ia yakini tak banyak membawa pengaruh terhadap penjualan produknya ke depan, sebab produk-produknya telah lama menjadi kepercayaan banyak konsumen Indonesia.

"Produk-produk kami seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia. SGM sudah hadir sejak 1965, Aqua juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang," kata Arif melalui keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, Danone Indonesia terimbas aksi boikot tersebut, karena Danone punya kantor pusat di Prancis.

Bagaimana sejarahnya?

ADVERTISEMENT

Danone pada dasarnya adalah perusahaan multinasional Eropa yang bermarkas di Paris, Prancis dan didirikan di Barcelona, Spanyol.

Di pasar modal, perusahaan ini terdaftar di bursa Euronext Paris, Prancis, dengan kode saham BN-FR. Selain itu terdaftar pula di bursa saham lainnya yakni ada di Frankfurt Jerman dengan kode saham BSND-FF, ada juga di Milan Stock Exchange dengan kode DNN-IT, London Stock Exchange dengan kode saham 0KFX-GB dan di bursa AS dengan kode perdagangan GPDNF.

Perusahaan ini tidak hanya tumbuh besar di Eropa saja, tapi sudah tersebar di 120 negara di seluruh dunia dengan nilai penjualan mencapai € 24,7 miliar (2017).

Danone hadir dengan bermacam-macam merk di seluruh dunia di antaranya ada Activia, Actimel, Alpro, Danette, Danonino, Danio, evian, Volvic, Nutrilon / Aptamil, Nutricia, Aqua, Blédina, Cow & Gate, Bonafont, Horizon Organic, Mizone, Oikos, Prostokvashino, Sutra, Vega.

lanjut ke halaman berikutnya

Sejarah Berdirinya Danone

Dikutip dari Washington Post, Danone didirikan oleh Isaac Carasso, seorang dokter Yahudi Sephardic kelahiran Salonika, Yunani.

Carasso, pada tahun 1919 lalu, hanya memproduksi yogurt di Barcelona, Spanyol dan menamai yogurtnya itu dengan merek Danone yang artinya Daniel Kecil. Nama itu terinspirasi dari nama putranya sendiri yang bernama lengkap Daniel Carasso.

Pada 1929, Carasso memindahkan perusahaannya itu dari Spanyol ke Prancis dan membuka pabrik di sana. Berselang puluhan tahun kemudian tepatnya pada 1942, saat Daniel sudah beranjak dewasa, Daniel memindahkan perusahaan ayahnya itu ke New York.

Di sana, Daniel membangun kerja sama dengan pria Spanyol kelahiran Swiss bernama Juan Metzger dan mengubah merek Danone menjadi Dannon agar lebih cocok dengan telinga orang Amerika.

Lalu pada 1951, Daniel kembali ke Paris untuk mengelola bisnis keluarganya itu yang bermarkas di Prancis dan Spanyol. Sedangkan bisnisnya di Amerika, dijual kepada Beatrice Food pada 1959.

Namun, beberapa tahun kemudian, bisnisnya di Amerika itu kembali dibeli Danone.

Berbagai proses pengembangan bisnis Danone terus berjalan dan pada 1983, perusahaan ini kembali berganti nama menjadi Groupe Danone.

lanjut ke halaman berikutnya

Danone Masuk Indonesia

Danone pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1998 lalu, saat menjalin perjanjian kolaborasi dengan PT Tirta Investama. Melalui Danone Asia Holding Pte.Ltd, keduanya membentuk grup Aqua yang kemudian di tahun 2000 berubah nama menjadi Danone-Aqua.

Selain memproduksi air minum dalam kemasan, Danone juga mengembangkan banyak macam produk lainnya. Setidaknya ada 4 jenis produk Danone di Indonesia di antaranya Produk Susu Segar (Fresh Dairy Product), Nutrisi Awal Kehidupan (Early Life Nutrition), air (Water) dan Gizi Medis (Medical Nutrition).

Berikut daftar lengkap produknya:

1. Aqua

Danone melekat dengan produk Aqua. Hal ini bermula pada 1998, terjadi aliansi strategis antara PT Tirta Investama dengan Danone melalui Danone Asia Holding Pte.Ltd. Pada 2001 Danone meningkatkan kepemilikan sahamnya, sehingga menjadi pemegang saham mayoritas di grup Aqua.

2. Susu SGM

Selain itu ada produk susu, Danone punya kaitan dengan PT Sari Husada Generasi Mahardhika, produsen yang telah berpengalaman puluhan tahun di Indonesia memproduksi produk nutrisi untuk Ibu dan anak Indonesia bersama 400 ahli yang tersebar di 3 pusat penelitian di Belanda, Singapura dan Yogyakarta. Danone Group mengakuisisi Royal Numico pada tahun 2008, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas di Sarihusada.

3. Vit

PT Varia Industri Tirta merupakan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Vit, Vit merupakan bagian dari PT Tirta Investama yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Danone.

4. Mizone

Produk minuman isotonik ini bagian dari AQUA Grup merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan pada 1973 dan kemudian menjalin kemitraan strategis dengan Danone pada 1998.

5. Nutricia

Nutricia merupakan bagian dari Danone Group dengan kategori bisnis Specialized Nutrition di Indonesia. Danone adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang dan beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.

Produknya antara lain Lactamil, Nutrilon Royal. Bebelac, Nutrinidrink MF6, Neocate Advance.



Simak Video "Video: Momen Presiden Prancis Macron Selfie Bareng Puluhan Pelajar di UNJ"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads