Sektor pertanian masih bisa tumbuh positif 2,15% (yoy) dan 1,01% (q to q) di kuartal III 2020, di saat perekonomian nasional menghadapi resesi. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di Kuartal III meningkat menjadi 14,58%.
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara memprediksi sektor pertanian masih akan terus tumbuh pada kuartal berikutnya. Sebab, menurut Sahara kebutuhan pangan masyarakat tumbuh setiap tahunnya.
"Agriculture merupakan sektor basis di Indonesia dari dulu, sekarang dan di masa yang akan datang. Apalagi saat pandemi seperti sekarang pengeluaran masyarakat terhadap kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier pasti berkurang," papar Sahara dalam keterangan tertulis, Minggu (8/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung pertumbuhan kinerja, Sahara mengingatkan pengembangan sektor pertanian dari hulu dan hilir harus menjadi fokus utama pemerintah ke depan. Namun, menurutnya sektor-sektor penunjang lainya seperti perindustrian dan perdagangan juga tak boleh dikesampingkan.
"Di kuartal III ini sudah semakin meyakinkan kita semua bahwa sektor pertanian memang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia," ungkapnya.
Sahara juga meminta pemerintah terus melakukan pembenahan di setiap level rantai nilai sektor pertanian. Salah satunya dengan mengembangkan industri hulu, penerapan smart farming di tingkat onfarm, pengembangan industri hilir, dan perbaikan sistem logistik.
"Kemudian pengembangan pemasaran juga perlu dilakukan sertab penyediaan infrastruktur yang berkualitas dan sistem pembiayaan pertanian," kata dia.
Sebagai informasi, kondisi harga komoditas pangan seperti kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan ke III juga meningkat secara (q to q) maupun (y on y).
(ega/ega)