Andry menjelaskan ada beberapa pengaruh terhadap Indonesia dari kemenangan Biden. Pertama ruang kerja sama bilateral antara kedua negara akan lebih ketat.
"Karena kebijakan perdagangan yang jadi referensi oleh Biden adalah regional dari pada perjanjian kerjasama melalui bilateral," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke AS. Sebab pada pemerintahan AS sebelum era Trump, impor Paman Sam jauh lebih tinggi. Itu artinya ada kemungkinan AS akan meningkatkan keran impor di era Biden.
Ketiga, ada kemungkinan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dari AS akan meningkat ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu lantaran janji politik Biden yang menyebutkan akan menerapkan pajak minimum untuk perusahaan yang berada di luar ketimbang di AS sendiri.
"Itu akan mendorong FDI AS di beberapa negara terutama di negara berkembang akan meningkat. Termasuk rencana investasi di Indonesia, ini yang perlu menjadi perhatian," ucapnya.
FDI sendiri merupakan investasi langsung, seperti perusahaan asing yang mendirikan pabrik di Indonesia. Jika peluang itu dimanfaatkan pemerintah Indonesia, tentu akan banyak tercipta lapangan pekerjaan yang baru.
Selain itu, menurut Andry keluarnya perusahaan-perusahaan dari China masih akan berlangsung. Apalagi tidak ada sinyal dari Biden untuk menghentikan perang dagang. Hal itu juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggaet investor yang memindahkan pabriknya dari China.
Namun dampak tersebut tentu tidak bisa langsung dirasakan oleh Indonesia. Selain proses, menurutnya pengaruh tersebut akan terasa setelah pandemi COVID-19 usai.
Simak Video "Video Joe Biden Kanker Prostat dengan Skor Gleason 9, Apa Artinya?"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)