Menyikapi hubungan kedua negara tersebut, sambung Raden, Indonesia harus tetap berada di posisi yang netral dan tidak memihak salah satu negara tertentu.
"Nah yang saya mau katakan di sini, kita harus di tengah antara dua negara ini, itu aja. Jangan kita terlampau pro AS atau sebaliknya. Kita harus menjaga hubunganlah," imbaunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Senin 9 November 2020 |
Ia melihat masa depan Indonesia akan lebih diuntungkan bila memiliki hubungan yang baik dengan kedua negara tersebut terutama dengan China.
"Menurut saya, bahwa the future market kita bukan AS tapi China. Jadi kita harus menggunakan China itu, ingat China dengan 1,3 billion penduduknya dengan income yang naik luar biasanya, sekarang ini, sekarang mereka sudah 12-14 ribu dolar per kapita itu. Dengan sebesar itu, itu sudah lebih besar dari penduduk AS. Yang mungkin produk-produk kita lebih cocok jual ke mereka ketimbang AS," tuturnya.
(fdl/fdl)