Vaksin Pfizer Cukup Buat 'Obat' Perekonomian?

Vaksin Pfizer Cukup Buat 'Obat' Perekonomian?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 10:42 WIB
Pfizer Indonesia menginvestasikan teknologi otomatis terkini Restricted Access Barrier System (RABS) senilai USD 5 juta.
Foto: Istimewa

Seorang warga AS yang bernama Rainbow Rhodes mengaku hampir kelaparan karena tak memiliki uang di tengah pandemi. Ia yang dulunya bekerja sebagai bartender sudah berdiam di rumah sejak Maret lalu.

Ketika pemerintah AS menetapkan lockdown, pendapatan mingguannya yang semula US$ 1.000, kini menjadi nihil. Selain itu, sang suami yang berkarir sebagai musisi sudah tidak bekerja sejak musim semi. Padahal, mereka punya tiga anak perempuan, di mana dua orang berusia 20 tahun, dan 1 lagi sudah remaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat beruntung. Jika bukan karena teman dan keluarga, saya akan kelaparan. Suami saya dan saya tidak punya apa-apa," kata Rhodes.

Ia pun kini sehari-hari hanya makan dengan ramen atau telur. Selain itu, industri pariwisata AS juga masih sangat terpukul. Tingkat hunian atau okupansi hotel hampir sepertiga di bawah kondisi sebelum krisis.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, industri hotel masih membutuhkan bantuan untuk tetap bertahan sampai vaksin didistribusikan secara luas. Berita kehadiran vaksin Pfizer dikhawatirkan akan mengurangi tekanan pada Kongres agar segera menyetujui stimulus tambahan.


(fdl/fdl)

Hide Ads