Macet Bikin Bandara Soetta Lumpuh, Siapa Saja yang Dirugikan?

Macet Bikin Bandara Soetta Lumpuh, Siapa Saja yang Dirugikan?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 13:51 WIB
Sejumlah kursi di Bandara Soekarno Hatta nampak rusak, Selasa (11/10/2020). Kursi di Terminal 3 tersebut rusak setelah kepulangan massa Habib Rizieq.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bandara Soekarno Hatta hari ini dipenuhi massa simpatisan penjemput Habib Rizieq Shihab. Hal itu membuat akses menuju bandara macet panjang sejak dini hari tadi.

Menurut pakar penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati, hal ini menimbulkan beberapa kerugian. Kerugian pertama menurutnya adalah bisa membuat cap jelek transportasi Indonesia di mata dunia.

Pasalnya, bandara Soekarno-Hatta adalah bandara internasional, maka banyak orang asing yang lalu lalang di bandara ini. Menurutnya, dengan macet berjam-jam saja menuju akses bandara bisa membuat transportasi Indonesia dicap penuh ketidakpastian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini nggak enaknya kalau ada penumpang luar negeri, ini pagi kan biasanya Singapura ini. Ini kesannya kan nggak bagus image-nya jadi nggak bagus. Jadinya kayak ini kok di Indonesia nggak pasti banget sih transportasinya gimana, image-nya itu lho," ujar Arista kepada detikcom, Selasa (10/11/2020).

Tidak sampai di situ, kerugian juga bisa datang dari para pebisnis yang mau menggunakan pesawat di bandara Soekarno-Hatta. Mereka bisa saja telat menghadiri pertemuan bisnis di daerah lain, karena terhambat menuju bandara.

ADVERTISEMENT

"Belum lagi misalnya di dalam kemacetan itu ada pengusaha. Misalnya dia berangkat di pesawat jam 6 mau ke Yogyakarta atau Surabaya, pebisnis banyak yang berangkat jam segitu ke luar kota," ungkap Arista.

"Dia mau tanda tangan kontrak misalnya, karena telat, tanda tangannya gagal. Kasus begini sering terjadi, bisa berujung penuntutan juga," lanjutnya.

Maskapai pun bisa dibuat rugi, pasalnya banyak penerbangan yang harus ditunda. Menurutnya, waktu pagi merupakan salah satu jam sibuk penerbangan, maka maskapai bisa kehilangan keuntungan dari 1-2 penerbangan yang batal.

"Nah buat maskapai ini merugikan juga, ini bisa aja penerbangan dari jam 5 sampai jam 9 batal semua kalau begitu kondisinya. Nah itu maskapai harusnya udah bisa dua kali terbang, dua kali untung misalnya, itu jadi hilang karena penerbangannya mungkin disatukan," ungkap Arista.

Seperti diketahui, akibat membludaknya massa penjemput Habib Rizieq sempat membuat jalan akses tol menuju bandara mengalami macet panjang. Hal tersebut juga membuat maskapai harus melakukan delay atau penundaan terhadap penerbangannya.

(eds/eds)

Hide Ads