Pandemi virus Corona (COVID-19) juga berimbas pada UMKM Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, 45% pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan di masa pandemi. Sementara, survei Asian Development Bank (ADB) menunjukkan, 88% pelaku usaha mikro harus 'tahan napas' karena kehabisan kas atau tabungan akibat pandemi.
Tak hanya itu, lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Padahal, UMKM punya peran besar demi memulihkan ekonomi Indonesia dari dampak COVID-19.
Oleh sebab itu, pemulihan pada bisnis UMKM menjadi penting. Menurut Staf Khusus Presiden Putri Tanjung, salah satu cara pemulihannya ialah meningkatkan digitalisasi UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital", kata Putri dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (11/11/2020).
Oleh sebab itu, Putri menggagas program Pahlawan Digital UMKM. Melalui program itu, inovator muda diajak untuk mendorong digitalisasi UMKM.
Inovasi dan layanan digital yang dihadirkan para Pahlawan Digital UMKM ini, memang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan.