Tarif Tol Japek Jarak Dekat Jadi Naik Tinggi, Ini Penjelasan BPJT

Tarif Tol Japek Jarak Dekat Jadi Naik Tinggi, Ini Penjelasan BPJT

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 20:35 WIB
Ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) terpantau ramai lancar. Volume kendaraan meningkat jelang libur Tahun Baru Islam
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Rencana penerapan tarif integrasi Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Tol Japek II Elevated membuat tarif jarak dekat naik tinggi. Tarif Jakarta IC ke Pondok Gede Barat/Pondok Gede Timur misalnya, di mana tarif untuk golongan I sebelum integrasi Rp 1.500.

Kemudian, dengan integrasi tarifnya menjadi Rp 4.000 yang artinya naik 100% lebih.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit berharap masyarakat khususnya warga Jakarta Timur dan Bekasi memahami manfaatnya adanya Tol Japek Elevated atau Tol Layang Japek. Dia bilang, adanya tol ini membuat jalan menjadi lebih lega dan kecepatan kendaraan saat melaju di tol lebih cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat percaya bahwa warga Jaktim dan Bekasi memahami betul manfaat setelah adanya Japek Elevated, kita juga tetap mengukur yang disampaikan, tarif itu salah satu ukurannya adalah kemampuan membayar dari masyarakat," katanya dalam konferensi pers, Rabu (11/11/2020).

Dia juga mengatakan, tarif integrasi lebih murah dibanding dengan Tol Cimanggis-Cibitung yang baru saja dioperasikan.

ADVERTISEMENT

"Coba kita bandingkan, yang baru saja kita operasikan kemarin Cimanggis-Cibitung itu per km Rp 1.900. Sedangkan yang akan kita terapkan di Japek untuk semua zona rata-rata adalah Rp 200 lebih," katanya.

"Sehingga kita bisa membuat ilustrasi bahwa temen-temen kami yang Jakarta Timur-Bekasi sudah dimanjakan oleh tarif yang murah. Kita negosiasi sangat lama dengan Jasa Marga untuk memperoleh tarif yang betul-betul proper, pas, tidak memberatkan masyarakat tapi juga mendorong meningkatkan kinerja kita dengan investasi-investasi baru," paparnya.

Sementara, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengakui, untuk jarak dekat memang mengalami kenaikan yang signifikan. Meski demikian, masih ada sejumlah alternatif.

"Memang jarak dekat ini kenaikannya memang cukup besar, tapi bukan berarti untuk jarak dekat pemerintah tidak memberikan pilihan, pilihan-pilihannya selain jalan arteri juga terbuka seperti dari Bekasi ada JORR, ada Becakayu untuk tol. Dan jalan-jalan nasional saya kira cukup baik jalan arteri, lewat Kalimalang, Ngurah Rai, Bekasi Raya di utara selain tentunya kita punya pilihan publik transport," jelasnya.

Dia menambahkan, pemerintah menimbang berbagai masukan dan mencari keseimbangan antara publik dan private. Namun, dia menekankan hal itu bukan semata-mata untuk kepentingan private saja.

"Tentunya ini bukan hanya untuk kepentingan private, Jasa Marga itu memang kita berikan tugas, diberi tugas oleh pemerintah untuk me-recycle membangun kembali, meletakkan investasi baru untuk membangun-membangun jalan tol, apakah melengkapi sistem jaringan jalan metropolitan Jakarta ataupun di luar Jakarta," ungkapnya.


Hide Ads