Saat ini keamanan siber dan penipuan identitas menjadi perhatian perusahaan keuangan. Para pensiunan kini jadi sasaran para peretas alias hacker untuk mendapatkan uang.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/11/2020) menurut data Javelin Strategy & Research penipu sering menggunakan informasi akun pribadi incarannya untuk membuka rekening. Kasus ini telah merugikan konsumen sebesar US$ 16,9 miliar tahun lalu.
Direktur Program Pencegahan Penipuan AARP, Kathy Stokes mengatakan penipu memang lebih mengincar rekening pensiunan. Selain simpanannya banyak, orang tua cenderung tidak akan mengganti di mana mereka menabung setelah rekeningnya dibobol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Javelin melakukan jajak pendapat terhadap 5.000 orang dewasa secara online dari 22 Oktober hingga 4 November 2019. Hasilnya perencana atau penasihat keuangan bisa menjadi pilihan untuk melindungi tabungan.
The Securities and Exchange Commission's Office of Compliance Inspections and Examinations merilis laporan awal tahun ini tentang praktik keamanan siber perusahaan keuangan dan masalah tersebut telah menjadi prioritasnya.
Adapun tips yang dapat membantu penasihat dan investor mengurangi risiko penipuan di masa mendatang. Pertama-tama, jadikan keamanan data sebagai diskusikan utama selama pertemuan tahunan.