Warga China Gila Belanja di Hari Jomblo, Alibaba cs Pesta Cuan

Warga China Gila Belanja di Hari Jomblo, Alibaba cs Pesta Cuan

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 13 Nov 2020 21:45 WIB
Ilustrasi bendera China/ebcitizen.com
Ilustrasi/Foto: Internet/ebcitizen.com
Jakarta -

Pesta belanja online dalam peringatan hari jomblo alias Singles Day di China telah memberikan puluhan miliar dolar untuk Alibaba dan perusahaan e-commerce dan ritel lainnya di China. Tahun ini, peringatan hari belanja tahunan itu memiliki makna baru sebagai karya untuk kesuksesan negara dalam memerangi pandemi COVID-19.

Alibaba mengungkapkan pada hari Kamis bahwa penjualan tahunan memecahkan rekor lagi dengan meraup 498,2 miliar yuan (sekitar US$ 75 miliar). Total penjualan itu termasuk periode tiga hari sebelumnya yang ditambahkan untuk meningkatkan penjualan pasca pandemi.

Angka itu meningkat 26% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.China sendiri telah melaporkan pertumbuhan ekonomi yang positif untuk kuartal kedua berturut-turut pada bulan lalu. Hal itu menandakan seberapa cepat ekonomi terbesar kedua di dunia itu pulih dari pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perekonomian China telah mengalami pemulihan yang kuat dan perilaku pembelian konsumen China telah kembali ke tingkat sebelum pandemi," kata Analis Forrester, Xiaofeng Wang dilansir dari CNN, Jumat (13/11/2020).

Bagi pemilik merek dan peritel kini mereka tengah berjuang untuk memulihkan luka yang timbul akibat penutupan toko yang dilakukan selama berbulan-bulan. Kini masyarakat China menjadi secercah harapan bagi mereka. Menurut Wang banyak perusahaan yang telah melipatgandakan pendapatannya dari penjualan di Singles Day.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya.

Sebuah survei dari firma riset pasar Oliver Wyman menemukan bahwa 86% konsumen China bersedia membelanjakan sama atau lebih dari yang mereka lakukan selama Singles Day tahun lalu.

"Pembeli China terus berbelanja seperti orang gila," kata mitra Oliver Wyman Jacques Penhirin, yang memimpin survei tersebut.

Hanya 14% responden survei yang tersisa mengatakan mereka akan mengurangi pengeluaran pada Hari Jomblo, karena pandemi telah membawa terlalu banyak ketidakpastian bagi mereka. Penhirin memperkirakan peringatan ini akan memberikan keuntungan besar bagi pemilik merek dan pengecer yang berpartisipasi, karena pembeli menggunakannya sebagai kesempatan untuk memanjakan diri.

Ini merupakan tahun yang aneh bagi konsumen China. Mereka menghemat uang selama penguncian yang tidak terduga awal tahun ini, tetapi mereka tidak bepergian. Sehingga mereka memiliki uang untuk berbelanja di Hari Jomblo.

Singles Day setiap tahunnya menghasilkan penjualan yang lebih besar daripada penjualan dalam peringan Black Friday dan Cyber Monday, meskipun keduanya digabungkan.


Hide Ads