Pendiri Tesla sekaligus CEO SpaceX Elon Musk baru saja menjalani 4 tes COVID-19. Hasilnya, dua di antaranya positif dan dua di antaranya negatif. Kabar itu disampaikan langsung oleh Elon Musk melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (13/11) waktu setempat.
Untuk itu, belum jelas apakah Elon Musk mengidap virus tersebut. Akan tetapi, kabar tersebut memicu kekhawatiran tertundanya peluncuran kapsul Crew Dragon milik SpaceX yang akan membawa 4 astronot NASA ke Stasiun Antariksa Internasional akhir pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam thread tweetnya, Musk menyampaikan ia mengalami gejala pilek ringan, batuk, dan demam ringan selama beberapa hari terakhir. Merespons hal itu, Kepala NASA Jim Bridenstine mengatakan kepada wartawan bahwa sesuai kebijakan NASA, Musk harus di karantina dan SpaceX akan melacak siapa saja (astronot NASA) yang mungkin pernah melakukan kontak langsung dengan Musk. Untuk kemudian diarahkan menjalani tes COVID-19.
Sejauh ini, dikutip dari CNN Business, Sabtu (14/11/2020) menurut pejabat NASA dan SpaceX di Kennedy Space Center, proses pelacarakan kontak itu sebagian besar nyaris selesai, dan memastikan, orang-orang yang pernah kontak langsung dengan Elon Musk bukanlah orang inti yang harus terbang pada misi peluncuran tersebut. Alias tidak ada astronot yang berisiko terpapar COVID-19.
Para astronot, menurut wakil manajer operasi penerbangan NASA, Norm Knight, hampir pasti tidak berisiko. Badan antariksa tersebut secara teratur memeriksa kondisi siapa saja yang berada di dekat kru astronot tersebut.
Bahkan sebelum pandemi, astronot NASA telah mematuhi aturan karantina pra-penerbangan untuk memastikan mereka tidak membawa penyakit ke luar angkasa, di mana virus dan bakteri dapat dengan cepat menyebar di antara anggota kru yang bakal dikumpulkan dalam pesawat ruang angkasa secara bersama-sama. NASA juga telah menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam mencegah penularan COVID-19.