Indonesia mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi kuartal II negatif 5,32% dan kuartal III negatif 3,49%. Kontraksi ekonomi selama 2 kuartal berturut-turut memaksa Indonesia masuk ke jurang resesi. Bagaimana dengan kuartal IV?
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya memproyeksikan pada kuartal akhir nanti ekonomi Indonesia masih bisa minus, tapi tak menutup kemungkinan untuk tumbuh positif.
"Kita berharap nanti di kuartal keempat antara minus 1,6-1,7% sampai dengan positif 0,6%," kata dia dalam webinar UGM, Selasa (17/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu artinya, Indonesia masih bisa terjerembap di jurang resesi tahun ini. Namun bisa saja ekonomi tumbuh positif mengingat dari kuartal II ke kuartal III sudah ada perbaikan ekonomi, meski masih di zona negatif.
"Nah kalau kita lihat, pertumbuhan konsumsi pemerintah menjadi driver untuk kenaikan di kuartal ketiga yaitu 9,8. Sedangkan berbagai sektor lain relatif rendah," sebutnya.
Airlangga melanjutkan, beberapa sektor pengungkit pertumbuhan adalah real estate hingga jasa kesehatan.
"Kalau kita lihat sektor pengungkit di sektor yaitu mulai dari real estate, pertanian, pendidikan, utilitas air, infokom, dan jasa kesehatan yang menjadi pengungkit agar ekonomi kita bisa tumbuh," tambahnya.