Kementerian BUMN sedang mengejar eksistensi dan kontribusi BUMN di pasar global di tahun 2021. Salah satu upaya yang dilakukan ialah membangun kerja sama diplomasi ekonomi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Pak Menteri mengatakan, di 2021 nanti kita akan wujudkan bersama BUMN Go Global. Ini juga merupakan tantangan bagi para direksi seluruh BUMN. Dimulai dari MoU antara Kemlu dan Kementerian BUMN pada 17 Juli 2020 lalu," ungkap Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dalam webinar Ngopi BUMN, Rabu (18/11/2020).
Susyanto mengatakan, harapannya melalui kerja sama ini, BUMN bisa eksis di lintas negara, bukan hanya tarkam (antar kampung) atau hanya di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua menteri tanda tangan yang tujuannya sama, yaitu mendorong pengembangan BUMN di pasar global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memajukan kepemimpinan global. Kedua tujuan dari MoU ini juga untuk mendorong BUMN sebagai pemain global. Artinya kita jangan hanya, kalau istilah sepakbola itu tarkam, tetapi harus mendunia," tegas Susyanto.
Ia mengatakan, BUMN harus bisa membanjiri produk-produknya ke luar negeri, bukan hanya perusahaan swasta asal Indonesia.
"Produk-produk kita banyak. Saya juga tahu bahwa swasta bisa membanjiri negara-negara lain. Mestinya produk-produk kita, tidak hanya barang, tapi juga jasa dari BUMN. Tak hanya BUMN karya, tapi juga bank. Nah salah satunya mengenalkan produk BUMN agar diserap pasar secara global. Tentu ini akan meningkatkan income kita, dan membanggakan Indonesia," ujarnya.
Salah satu bentuk bantuan yang dibutuhkan Kementerian BUMN dari kerja sama dengan Kemlu ialah membantu mendapatkan izin untuk mendirikan kantor BUMN di luar negeri. Nantinya, BUMN-BUMN yang sudah punya operasi di luar negeri akan digabungkan dalam satu kantor dengan branding nama Indonesia Incorporated.
"Beberapa BUMN berkantor sendiri-sendiri di luar negeri, tentu ini jadi ada efisiensi karena berkantor bersama. Lalu kalau ada persoalan-persoalan nanti teman-teman dari kedutaan bisa mengurusi semua BUMN itu dalam satu gedung, ini lebih efisien," ungkapnya.
Selain itu, harapannya kehadiran BUMN yang diperkuat di luar negeri ini bisa meningkatkan investasi Indonesia di luar negeri.
"Ketiga, tujuannya supply chain dengan melakukan investasi atau akuisisi pada perusahaan luar negeri. Jangan hanya luar negeri yang akuisi perusahaan kita, tapi kita juga begitu," tutup Susyanto.
(dna/dna)