Rencana Erick Thohir: Cabang BUMN di Luar Negeri Berkantor di Satu Atap

Rencana Erick Thohir: Cabang BUMN di Luar Negeri Berkantor di Satu Atap

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 19 Nov 2020 08:22 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kementerian BUMN punya rencana besar membawa BUMN mendunia. Salah satu misi Kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu adalah menggabungkan kantor-kantor BUMN yang berbasis di luar negeri menjadi satu atap. Nantinya, kantor itu diberi nama Indonesia Incorporated.

"Pak Menteri mengatakan, di 2021 nanti kita akan wujudkan bersama BUMN Go Global. Ini juga merupakan tantangan bagi para direksi di seluruh BUMN," ungkap Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dalam webinar Ngopi BUMN, Rabu (18/11/2020).

Kementerian BUMN mencatat, ada 17 BUMN yang punya operasi di luar negeri, dengan total 83 cabang/anak usaha/cucu perusahaan/joint venture di 26 negara. Sebagian besar, atau tepatnya 14 kantor ada di Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Susyanto, selain membesarkan nama Indonesia Incorporated di luar negeri, menyatukan kantor ini dapat menciptakan efisiensi operasional BUMN di luar negeri.

"Beberapa BUMN berkantor sendiri-sendiri di luar negeri, tentu ini jadi ada efisiensi karena berkantor bersama," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Adapun BUMN-BUMN yang akan disatukan karena sudah memiliki cabang di luar negeri antara lain BNI di 6 negara, BRI di 3 negara, Mandiri di 4 negara, Pertamina 9 negara, Telkom Indonesia di 9 negara, Garuda Indonesia di 6 negara, WIKA di 6 negara, Sucofindo di 6 negara, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di 4 negara, MIND ID di 2 negara, PLN di Belanda, Kimia Farma di Saudi Arabia, Asuransi Jasindo di Malaysia, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Amerika Serikat (AS).

"Kita tahu Pertamina ada di beberapa negara, BNI, dan BRI ada di beberapa negara, BUMN Karya ada di beberapa negara. Kenapa ini tidak bisa kita satukan? Selama ini mereka berkantor sendiri, berusaha sendiri, dan sebagainya," jelas Susyanto.

Nantinya, BUMN-BUMN yang punya kantor cabang atau operasional di negara yang sama akan disatukan dalam satu kantor. Misalnya BNI, Telkom Indonesia, dan Sucofindo yang sama-sama beroperasi di Hong Kong. Kemudian, Pertamina, BRI, Mandiri, Garuda Indonesia, Sucofindo, PPI, MIND ID, BNI, dan Telkom Indonesia yang beroperasi di Singapura. Dan juga negara-negara lainnya.

Selain berencana membuat kantor Indonesia Incorporated di luar negeri, Kementerian BUMN juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk bisa mempermudah proses mewujudkan misi itu.

"Kita minta tolong ke Kemlu untuk membantu menyelesaikan hal-hal itu, dan menyatukan kantor BUMN untuk Indonesia Incorporated," ujarnya.

"Pak Menteri mengatakan, di 2021 nanti kita akan wujudkan bersama BUMN Go Global. Ini juga merupakan tantangan bagi para direksi seluruh BUMN. Dimulai dari MoU antara Kemlu dan Kementerian BUMN pada 17 Juli 2020 lalu," ungkap Susyanto.

Ia mengungkapkan, melalui kerja sama ini diharapkan BUMN bisa eksis di lintas negara, bukan hanya tarkam (antar kampung) atau hanya di dalam negeri.

"Dua menteri tanda tangan yang tujuannya sama, yaitu mendorong pengembangan BUMN di pasar global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memajukan kepemimpinan global. Kedua tujuan dari MoU ini juga untuk mendorong BUMN sebagai pemain global. Artinya kita jangan hanya, kalau istilah sepakbola itu tarkam, tetapi harus mendunia," tegas Susyanto.

Susyanto menuturkan, BUMN harus bisa membanjiri produk-produknya ke luar negeri, bukan hanya perusahaan swasta asal Indonesia.

"Produk-produk kita banyak. Saya juga tahu bahwa swasta bisa membanjiri negara-negara lain. Mestinya produk-produk kita, tidak hanya barang, tapi juga jasa dari BUMN. Tak hanya BUMN karya, tapi juga bank. Nah salah satunya mengenalkan produk BUMN agar diserap pasar secara global. Tentu ini akan meningkatkan income kita, dan membanggakan Indonesia," pungkasnya.


Hide Ads