Pentingnya Laporan Keberlanjutan Desa & BUMdes di Tengah Resesi

Pentingnya Laporan Keberlanjutan Desa & BUMdes di Tengah Resesi

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 19 Nov 2020 22:51 WIB
Irigasi Talangseng jadi destinasi wisata alternatif di kawasan Garut. Di sana, wisatawan dapat bermain air dengan menikmati panorama alam khas pedesaan.
Ilustrasi/Foto: Hakim Ghani

Dengan dimulainya penyusunan SR Desa untuk 74.953 Desa dan BUMDes di tahun 2020, lanjut Deni, diharapkan baseline emisi gas rumah kaca Desa dapat terukur, dan Indonesia dapat mencapai karbon netral pada tahun 2030.

"Jika ini bisa direalisasikan, Indonesia akan lebih cepat dibandingkan Jepang dan Korea, yang menargetkan karbon netral di 2050," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini, kata Deni, sekaligus mendukung pencapaian pengurangan 29 persen emisi gas rumah kaca dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan luar negeri sampai dengan 2030.

Ini sesuai dengan komitmen Indonesia pada Nationally Determined Contribution dan Perjanjian Paris.

ADVERTISEMENT

Deni menegaskan, SR Desa dapat mewujudkan desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih, desa ramah lingkungan dan tahan akan perubahan iklim secara terukur, objektif, kredibel serta akurat.

"Ini juga selaras dengan tujuan SDGs. Namun, pelaksanaan harus dapat komitmen kuat dari pemerintah," tegas Deni.

Sebelumnya, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, mengatakan, agar SDGs Nasional bisa terwujud, harus diturunkan menjadi SDGs Desa. SDGs Desa diharapkan sebagai acuan untuk pembangunan desa tahun 2020-2024.

Namun, ia tetap memberikan keleluasaan kepada pemerintah desa untuk menentukan arah pembangunan desa yang sesuai dengan kondisi faktual di desa.

"SDGs Global dan SDGs nasional tidak mengatur tentang kearifan lokal dan adat istiadat di desa. Makanya, diturunkan dalam SDGs Desa. Kami tambah satu poin tentang kearifan lokal, agar pemerintah desa membangun desanya sesuai dengan kearifan lokal yang ada," tegas Abdul Halim.


(upl/upl)

Hide Ads