Oleh sebab itu, Sri Mulyani menegaskan, pengendalian virus Corona dengan menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama demi mencapai target pemulihan ekonomi di kuartal IV-2020.
"Nah kalau kita lihat dari sisi ini, maka penanganan COVID-19 jadi sangat penting yaitu pencegahan penyebaran dan juga dari sisi kemungkinan ditemukannya vaksin," tutur dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, terkait dampak libur panjang dikurangi atau tidak terhadap perekonomian, pemerintah masih harus menganalisis data yang ada secara mendalam.
"Mengenai masalah data yang kita harus diperhatikan, Bapak Presiden minta kita untuk terus melihat kepada data-data yang ada. Kemarin dilihat pada Oktober terjadi beberapa perkembangan aktivitas ekonominya sudah menunjukkan pelemahan kembali, ini seiring dengan kenaikan COVID-19. Ini jadi sesuatu yang harus diperhatikan betul," ujarnya.
"Kemudian kuartal IV-2020 kita harus melihatnya dari sisi jumlah hari kerja yang memang jauh lebih sedikit. Kalau dilihat tahun lalu, di kuartal IV itu di Oktober jumlah hari kerja 23 hari, tahun ini jumlah hari kerja untuk Oktober hanya 19 hari karena beberapa libur diperpanjang, ada weekend yang diperpanjang. Ini yang kita lihat menyebabkan apakah aktivitas ekspor-impor di pelabuhan dengan libur panjang, apakah itu mempengaruhi," sambungnya.
(hns/hns)