Jelang Black Friday, Pusat Perbelanjaan di Jepang hingga AS Tutup

Jelang Black Friday, Pusat Perbelanjaan di Jepang hingga AS Tutup

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 26 Nov 2020 12:48 WIB
Black Friday: Mengapa hari belanja diskon besar dinamakan Jumat hitam?
Ilustrasi/Foto: BBC Magazine

Sementara di Tokyo, Ginza salah satu pusat perbelanjaan paling terkenal biasanya toko-toko mewah telah menghiasi toko dengan ornamen lampu dan harga barang. Tapi tahun ini banyak toko dan gedung yang gelap. Jepang masih memiliki kontrol ketat untuk mengizinkan turis masuk ke negara itu, yang berarti hanya sebagian kecil dari lalu lintas belanja anjlok.

Untuk mengatasi hal itu, Ketua Ginza Street Association Eriko Takezawa akan membagikan kupon belanja jika orang yang lewat jalan itu mau mencuci tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat belanja di Causeway Bay, Hong Kong juga masih tutup. Merek mewah seperti Tissot, Prada, dan Victoria's Secret terlihat masih tutup toko. Penjualan ritel di jalan itu telah anjlok setelah lockdown selama 18 bulan.

Namun, ada sedikit pencerahan sebab Hong Kong telah membuka perjalanan dengan Singapura. Perjalanan itu diharapkan dapat mendatangkan turis ke Hong Kong meski nantinya turis harus melakukan karantina sesampainya di sana.

ADVERTISEMENT

Fifth Avenue, New York masih menjadi rumah kedua department store paling mewah di dunia dari Saks Fifth Avenue dan Bergdorf Goodman. Namun jumlah tokonya telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Merek aksesoris Henri Bendel juga telah menutup tokonya yang berusia seabad dan Barneys New York hanya membuka sedikit toko.


(ara/ara)

Hide Ads