Pemerintah AS memberikan perpanjangan tujuh hari kepada ByteDance untuk menjual bisnis platform video pendeknya, TikTok. Berdasarkan catatan pengajuan ke pengadilan AS, batas waktu yang diterima oleh ByteDance hingga 4 Desember 2020
November lalu, AS telah memperpanjang waktu 15 hari yang akan berakhir Jumat pekan ini. Kesempatan yang diberikan Presiden AS Donald Trump untuk ByteDance menjual TikTok di AS sejak Agustus lalu dan diberi waktu selama 90 hari mulai dari 14 Agustus 2020.
Mengutip Reuters, Kamis (26/11/2020) sejauh ini pemilik TikTok telah lama berdiskusi dengan Walmart Inc dan Oracle Corp untuk mengalihkan aset TikTok AS menjadi entitas baru. Namun saat dimintai konfirmasi kelanjutannya, TikTok menolak berkomentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Panas! India Blokir 43 Aplikasi China |
Departemen Keuangan AS mengatakan perpanjangan diberikan untuk meninjau pengajuan yang direvisi. ByteDance pun telah membuat proposal baru yang ditujukan untuk mengatasi masalah pemerintah AS.
Namun perusahaan mengungkap sebelumnya telah menyerahkan empat proposal pada November lalu, yang salah satunya diajukan untuk mengatasi masalah AS.
Pemilik TikTok menjelaskan isi proposal itu terkait TikTok yang akan sepenuhnya dimiliki oleh Oracle, Walmart, dan investor AS yang ada di ByteDance. Merekalah yang bertanggung jawab untuk menangani data pengguna TikTok AS dan moderasi konten.
Batasan antara Departemen Perdagangan AS dan TikTok disebut telah dicabut oleh pengadilan federal AS. Termasuk larangan Departemen Perdagangan yang melarang Apple Inc dan Alphabet Inc Google menyediakan aplikasi TikTok untuk diunduh bagi pengguna baru AS. Batasan-batasan itu akan dicabut mulai 27 November 2020.
(ara/ara)