Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Atas kasus tersebut, dirinya mengumumkan mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP).
Bicara soal kandidat pengganti Edhy Prabowo, ada sejumlah kriteria yang dianggap layak. Menurut Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, kriteria yang pertama punya pengalaman yang cukup mendalam di sektor kelautan dan perikanan.
"Mengenali soal isunya apa saja, tantangannya seperti apa, dan memahami arah kebijakan yang diperlukan untuk penyelesaian masalah-masalah perikanan dan kelautan ke depan. Jadi memahami terhadap isunya saya kira penting," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (26/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria kedua, pada level kenegarawanan, menurutnya harus benar-benar bersih dari catatan hukum. Sebab, menurutnya Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru harus menjaga kredibilitas KKP ke depan karena kini dalam sorotan publik.
"Yang ketiga menurut saya harus berorientasi kepada kepentingan katakanlah masyarakat nelayan di daerah maupun tentu saja bagaimana agar usaha perikanan bisa sebagai ekonomi masa depan kita. Saya kira tiga kriteria itu yang penting untuk siapa yang menjadi pengganti," tambahnya.
Sementara itu, Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi kriteria yang cocok bagi kandidat MKP pengganti Edhy dari kalangan akademisi.
"Kriterianya itu tentu pertama orang yang mengerti isu kelautan dengan cukup dalam. Jadi, dia tidak perlu belajar lagi ketika dia diangkat, dia tidak mesti belajar lagi dia sudah bisa langsung gas. Itu biasanya ada di akademisi yang tersebar di berbagai kampus di nusantara. Jadi, artinya konkret carilah akademisi yang latar belakangnya mungkin perikanan atau kelautan," tambahnya.