Oleh karena itu, dirinya menilai cara mengatasi TPT yang didominasi oleh para anak muda ini tidak cocok dengan mengembangkan industri padat karya melainkan manufaktur.
"Jadi nggak cocok padat karya, masa sarjana atau diploma ngojek, diploma di industri garmen kan nggak cocok," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menilai politik upah murah yang terus digaungkan para pengusaha juga harus segera ditinggalkan. Hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi angkatan kerja yang didominasi oleh para masyarakat yang berpendidikan seperti diploma dan sarjana.
Dengan kondisi upah yang murah, dia menyebut wajar jika banyak anak muda yang mengikuti jejak Habib Rizieq Shihab.
"Jadi kalau kita lihat politik upah murah harus kita tinggalkan, karena nggak sesuai dengan situasi, jadi wajar yang muda dan berpendidikan bergabung dengan Rizieq," ungkapnya.
(hek/fdl)