Mengukur Kans Nama-nama yang Dinilai Cocok Gantikan Edhy Prabowo

Mengukur Kans Nama-nama yang Dinilai Cocok Gantikan Edhy Prabowo

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 28 Nov 2020 07:00 WIB
Kantor KKP
Gedung Kementerian Kelautan dan PerikananFoto: Anisa Indraini
Jakarta -

Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Atas kasus tersebut, Edhy mengumumkan mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP).

Bicara soal kandidat pengganti Edhy Prabowo, ada sejumlah kriteria yang dianggap layak. Menurut Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad, kriteria yang pertama punya pengalaman yang cukup mendalam di sektor kelautan dan perikanan.

"Mengenali soal isunya apa saja, tantangannya seperti apa, dan memahami arah kebijakan yang diperlukan untuk penyelesaian masalah-masalah perikanan dan kelautan ke depan. Jadi memahami terhadap isunya saya kira penting," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (26/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kriteria kedua, pada level kenegarawanan, menurutnya harus benar-benar bersih dari catatan hukum. Sebab, menurutnya Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru harus menjaga kredibilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke depan karena kini dalam sorotan publik.

"Yang ketiga menurut saya harus berorientasi kepada kepentingan katakanlah masyarakat nelayan di daerah maupun tentu saja bagaimana agar usaha perikanan bisa sebagai ekonomi masa depan kita. Saya kira tiga kriteria itu yang penting untuk siapa yang menjadi pengganti," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi kriteria yang cocok bagi kandidat MKP pengganti Edhy dari kalangan akademisi.

"Kriterianya itu tentu pertama orang yang mengerti isu kelautan dengan cukup dalam. Jadi, dia tidak perlu belajar lagi ketika dia diangkat, dia tidak mesti belajar lagi dia sudah bisa langsung gas. Itu biasanya ada di akademisi yang tersebar di berbagai kampus di nusantara. Jadi, artinya konkret carilah akademisi yang latar belakangnya mungkin perikanan atau kelautan," tambahnya.

Susi Pudjiastuti, seberapa besar peluang dirinya kembali ke KKP? Klik di halaman selanjutnya.

Menurut Tauhid Ahmad hal itu bisa saja jadi pertimbangan. Sebab, mantan Menteri KKP itu dianggap dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.

"Menurut saya sah-sah saja, katakanlah perlu kembali menurut saya punya peluang bagus, dan beliau punya marwah untuk mengembalikan katakanlah KKP yang selama ini yang dalam periode ini mendapat ujian lah, mengembalikan situasi kepercayaan publik itu penting," kata dia.

Jadi, menurutnya tidak masalah jika wanita berjargon 'tenggelamkan' itu kembali duduk di pucuk pimpinan tertinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Ya saya kira nggak masalah, kan kepercayaan publik ini yang menurut saya jauh lebih penting," sebutnya.

Sementara itu, Siswanto Rusdi memiliki pendapat berbeda. Dia menyarankan Susi tak kembali menjadi MKP.

"Yang jelas jangan bu Susi lagi, itu dulu. Jangan di Bu Susi lagi. Ada banyak anak bangsa ini yang bisa urus laut," sebutnya.

Menurutnya, Susi tidak dapat dikatakan lebih baik dibanding Edhy. Sebab, banyak juga kebijakan Susi yang dianggap kontroversial serta bikin gaduh. Lalu, kebijakannya menenggelamkan kapal maling ikan tidak berbanding lurus dengan ekspor perikanan.

Nama Fadli Zon dan Sandiaga Uno juga disebut-sebut dapat mengisi posisi Menteri KKP. Bagaimana peluangnya? Klik halaman selanjutnya.

Sosok-sosok yang dinilai berpeluang menggantikan Edhy Prabowo adalah Sandiaga Uno dan Fadli Zon.

"Jadi tentunya yang paling berpeluang adalah dari tokoh Gerindra. Dilihat dari latar belakang kelima nama elite Partai Gerindra, yang berpeluang masuk menggantikan Edhy Prabowo sebetulnya ada dua nama, Sandiaga Uno dan Fadli Zon," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam keterangannya, Jumat (27/11/2020).

Menurut Qodari, pengganti Edhy harus memiliki dua kriteria, yakni memiliki jabatan yang tinggi di partai dan dekat dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Qodari menyebut Sandiaga Uno memiliki dua kriteria itu.

Diketahui, Sandiaga merupakan pasangan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2019, sehingga Sandiaga dianggap memiliki kedekatan dengan Prabowo.

"Kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi menteri, sangat menarik karena apa, karena Sandiaga Uno itu calon wakil presiden dari Prabowo. Jadi, kalau dia masuk, wah komplet ini rekonsiliasi politik. Dan di sisi yang lain, dengan masuknya Sandiaga Uno, harusnya peluang kinerja yang lebih bagus juga akan terjadi," beber Qodari.

Qodari menilai Sandiaga Uno tidak akan mengulangi hal buruk yang dilakukan oleh Edhy Prabowo. Qodari beralasan kemampuan finansial Sandiaga cukup stabil. Selain itu, ia menyebut Kementerian Kelautan dan Perikanan harus memiliki sosok pemimpin yang mampu memperbaiki citra yang telanjur dibuat buruk oleh Edhy karena persoalan suap.

"Jadi menteri pengganti Edhy Prabowo harus jauh lebih bagus, karena harus menutup citra yang jelek dari yang ditimbulkan Edhy Prabowo dan saya melihat potensi itu ada di Sandiaga Uno," tutur Qodari.


Hide Ads