RI Bidik Ekspor Produk Ekonomi Kreatif ke Timur Tengah hingga Eropa

RI Bidik Ekspor Produk Ekonomi Kreatif ke Timur Tengah hingga Eropa

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 28 Nov 2020 18:00 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020). Selama Januari 2020, ekspor nonmigas ke China mengalami penurunan USD 211,9 juta atau turun 9,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan masih menunjukkan pertumbuhan 21,77 persen (yoy).
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

Menurut kajian Kementerian Perdagangan mengenai multiplier analysis dari intangible digital goods terhadap perekonomian Indonesia, terdapat 10 sektor teratas yang memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi secara signifikan. Dari seluruh sektor tersebut, 8 diantaranya merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif.

Agus melanjutkan, kinerja ekspor produk kreatif unggulan seperti produk fesyen, makanan olahan, kerajinan, dan dekorasi rumah menempati peringkat tertinggi jika dilihat dari sisi volume dan nilai. Pada periode Januari-September 2020 produk makanan olahan dan dekorasi rumah mencatatkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya meski dipengaruhi pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode Januari-September 2020, total ekspor produk fesyen Indonesia mencapai US$ 10,17 miliar. Negara tujuan utama ekspor produk fesyen adalah Amerika Serikat sebanyak 40,39% dari total ekspor, Jepang sebesar 8,15%, China 7,09%, Jerman 5,35%, dan Belgia 4,83%.

Untuk produk makanan olahan, total ekspor Indonesia mencapai US$ 3,14 miliar. Negara tujuan utama produk makanan olahan adalah Amerika Serikat 21,20%, Filipina 14,80%, Malaysia 7,36%, Singapura 5,29%, dan China 5,25%.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk produk dekorasi rumah nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 1,79 miliar. Negara tujuan utama produk dekorasi rumah adalah Amerika Serikat 47,89$, Jepang 7,76%, Belanda 5,68%, Belgia 5,21%, dan Singapura 4,16%.

"Diharapkan produk Indonesia semakin digemari seluruh konsumen mancanegara, sehingga dapat tercipta hubungan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang antara eksportir tanah air dan para buyer," ungkapnya.


(hek/eds)

Hide Ads