Jokowi Blak-blakan soal BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta

Jokowi Blak-blakan soal BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 28 Nov 2020 17:45 WIB
Pernyataan Presiden Jokowi terkait penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo telah memberikan bantuan subsidi umum (BSU) untuk guru honorer. Bantuan ini diberikan agar kualitas guru bisa meningkat di masa pandemi COVID-19 ini.

Jokowi menyebutkan BSU sebesar Rp 1,8 juta ini dibayarkan Rp 600 ribu setiap bulan selama 3 bulan kepada kurang lebih 1,8 juta guru dan tenaga pendidik honorer.

"Bantuan paket pulsa internet untuk guru dan berbagai program peningkatan kualitas guru yang disediakan pemerintah," kata dia dalam sambutan peringatan hari guru, dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan di tengah pandemi COVID-19 guru harus berkarya dan berinovasi untuk tetap melangsungkan pelajaran secara online.

"Perubahan drastis ini tidak mudah, guru dipaksa beradaptasi dengan cepat beralih menggunakan teknologi untuk mengubah metode belajar dan bekerja sekuat tenaga agar anak didik bisa belajar dengan baik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut dia tantangan akibat pandemi COVID-19 ini tidak boleh menurunkan kualitas pembelajaran. Keterbatasan harus diatasi dengan kreativitas agar siswa bisa belajar dengan antusias dan termotivasi menjadi pembelajar yang mandiri.

Dia menyebutkan orang tua juga menjadi bagian penting dalam belajar mengajar ini. Pasalnya dukungan dan kasih sayang orang tua juga menjadi kunci keberhasilan proses belajar anak.

Program BLT gaji buat guru honorer mau diperpanjang ke 2021? Langsung klik halaman berikutnya.

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Abdul Kahar mengatakan belum ada info bahwa BLT guru honorer akan diperpanjang ke 2021. Namun, bukan tidak mungkin bantuan akan diperpanjang mengikuti program pemulihan ekonomi nasional (PEN) lainnya.

"Kemungkinan itu iya (akan diperpanjang) karena BSU ini salah satu bentu Program PEN," kata Kahar kepada detikcom, Minggu (22/11/2020).

Menurutnya, semua itu tergantung bagaimana kondisi pandemi COVID-19 ke depan. Jika penyebaran virus masih tinggi dan ekonomi belum membaik, maka bantuan seperti ini akan diperpanjang.

"Ini kan salah satu bentuk bantuan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dalam kondisi COVID-19, semoga tahun 2021 pandemi COVID-19 sudah terkendali dengan baik dan ekonomi kita semakin baik," ucapnya.


Hide Ads