China mematok tarif masuk yang besar untuk produk wine dari Australia. Kini para pembuat wine dari Australia harus menemukan pasar baru untuk menggantikannya.
Melansir CNN, Senin (30/11/2020), pemerintah China pekan lalu memutuskan untuk memberlakukan tarif hingga 212% untuk produk wine asal Australia.
CEO Australian Grape and Wine, Tony Battaglene mengatakan, keputusan itu telah membahayakan bisnis mereka di China daratan. Sebanyak 800 produsen anggur di Australia yang telah menggantungkan bisnisnya di pasar China. Sementara mereka tidak memiliki pasar cadangan untuk mempertahankan bisnisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terkejut, kami terkejut. Dengan tingkat tarif sementara ini, pada dasarnya mereka akan menutup pasar untuk wine Australia. Tidak mungkin kami dapat bersaing dengan tarif sebesar itu," kata Battaglene.
Kementerian Perdagangan China hari Jumat mengumumkan bahwa keputusan itu dibuat setelah menemukan bukti awal adanya dumping. Para pejabat Australia dengan getir memprotes langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa China tidak dapat memberikan bukti atas tuduhan itu.
Segera klik halaman selanjutnya