Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi tingkat inflasi sepanjang 2020 sebesar 1,5%. Hal itu merupakan angka proyeksi di tengah pandemi COVID-19.
Dengan angka inflasi tersebut, Sri Mulyani mengatakan angka tersebut menjadi yang terendah sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Outlook 2020 diperkirakan di 1,5%, ini sangat rendah dalam 6 tahun terakhir," kata Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (1/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Inflasi Lagi, November Naik ke 0,28% |
Rendahnya tingkat inflasi nasional, dikatakan Sri Mulyani karena rendahnya sektor permintaan akibat dampak dari pandemi COVID-19. Oleh karena itu, mewaspadai rendahnya laju inflasi di sepanjang tahun ini.
"Di satu sisi bisa memberikan efek cost of fund lebih rendah, tapi tetap perlu hati-hati melihat demand yang harus perlu diperkuat," ungkap dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan telah terjadi inflasi sebesar 0,28% di November 2020. Inflasi terjadi di 83 kota IKH dan 7 kota lainnya terjadi deflasi. Dengan angka inflasi bulanan 0,28%, maka inflasi tahun kalender menjadi 1,23% dan inflasi tahunan atau YoY menjadi 1,59%.
Baca juga: Inflasi RI Naik, Daya Beli Mulai Pulih? |
Judul berita ini telah diperbaharui. Sebelumnya tertulis inflasi 1,15%.
(hek/hns)