Bisnis Makanan Sepi saat Pandemi? Ini Tipsnya Biar Ramai Lagi

Bisnis Makanan Sepi saat Pandemi? Ini Tipsnya Biar Ramai Lagi

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 17:11 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Nah, melihat kondisi itu, tentunya restoran sudah tak bisa mengelak lagi untuk mengubah cara promosi ke media sosial. Tapi, caranya pun tak sembarangan atau mengandalkan langkah-langkah yang sangat biasa.

"Terutama bagi restoran di Asia Tenggara, mereka banyak yang kesulitan mengadaptasi pandemi Corona. Mereka tidak sepenuhnya memahami. Padahal, hanya mengunggah menu di Instagram atau Facebook itu tak sepenuhnya bisa diandalkan untuk menggaet konsumen," ujarnya.

Ia menegaskan, pebisnis harus mau memanfaatkan fitur lain dari media sosial untuk meningkatkan promosinya. Ia mencontohkan, saat ini Instagram sudah menyediakan fitur belanja pada menu pencarian. Meski baru tersedia di beberapa negara, sebenarnya sudah ada fitur memesan makanan langsung dari Facebook dan Instagram, yang akan menyambungkan langsung pada aplikasi lain untuk melakukan transaksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Instagram dan Facebook sudah sangat beradaptasi dengan memberikan layanan di mana pengguna bisa melakukan transaksi atas makanan, buku, dan sebagainya melalui media sosial. Tapi sayangnya, banyak restoran yang belum memahami layanan itu," imbuhnya.

Jovel menegaskan, pebisnis makanan dan minuman harus mau memaksimalkan promosi melalui media sosial dengan fitur yang beragam, tak hanya 1 atau 2. Menurutnya, jika tak memanfaatkan media sosial dengan baik, maka pebisnis itu sama saja menyia-nyiakan potensi pemasukan yang besar.

ADVERTISEMENT

"Media sosial sekarang sama saja dengan uang. Tak hanya untuk mengunggah foto, tapi lebih dari itu. Media sosial itu punya nilai uang yang besar, dan akan ada banyak uang yang hilang atau sia-sia jika tidak dimanfaatkan," pungkas dia.


(ara/ara)

Hide Ads