Soal Bangun Solo, Bajo Bicara Teknokrasi Gibran 'Jual' Wisata

Soal Bangun Solo, Bajo Bicara Teknokrasi Gibran 'Jual' Wisata

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 22:31 WIB
Paslon Gibran-Teguh dan Bajo saat debat pamungkas Pilkada Solo, Kamis (3/12/2020)
Foto: dok. tangkapan layar Pilkada Solo di akun YouTube KPU Solo
Solo -

Debat kedua Pilkada Solo malam ini salah satunya membahas soal strategi menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kota kabupaten dengan provinsi dan nasional. Calon Wakil Walkot Solo FX Supardjo (Bajo) bicara soal pendekatan teknokrasi hingga soal top-down sedangkan Calon Walkot Solo Gibran bicara soal membangun pariwisata.

"Bagaimana strategi pasangan calon dalam memperkuat konektivitas dan kolaborasi tersebut?" tanya moderator Septhandho Hisaf kepada paslon nomor 2 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) pada debat yang digelar di Studio TATV, Jebres, Solo, Kamis (3/12/2020).

Konektivitas dan kolaborasi antar wilayah yang dimaksud yakni dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, investasi dan penciptaan lapangan kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjawab pertanyaan tersebut, Supardjo mengungkapkan niatnya untuk menyerasikan pelaksanaan pembangunan secara transparan, demokratis dan akuntabel.

"Dengan mengakomodir semua masyarakat dengan pendekatan teknokrasi di Kota Solo, akan kita lakukan dengan grade A, B," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga bicara soal partisipasi para kepala dinas nantinya tentang jalannya pembangunan.

"Ketiga, hubungan antara atas ke bawah, top down, seragamkan juklak juknis," katanya.

"Kita tera terapkan bottom-up, serap aspirasi, rembug Kota Solo, kita padukan program kota provinsi, dipadukan dengan tingkat nasional," ujar Supardjo.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Selanjutnya, Gibran memperoleh pertanyaan tentang posisi Kota Solo yang berada di tengah dinamika pembangunan skala nasional dan regional. Misalnya pembangunan Tol Trans Jawa, rencana lingkar timur-selatan, beroperasinya bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan perkembangan suburban Solo Raya.

"Bagaimana prioritas pembangunan Kota Surakarta untuk merespons dinamika itu sehingga Kota Surakarta dapat manfaat sebesar-besarnya?" tanya moderator.

"Tentunya Kota Solo sangat diuntungkan dengan banyakya pembangunan-pembangunan skla nasional, jalan tol misal, waktu tempuh dipersingkat," jawab Gibran.

Dengan delivery time yang singkat, maka lanjut Gibran, akan berefek ke biaya produksi. Menurutnya hal ini akan mempermudah Kota Solo menarik investor.

"Di rest area sekarang lebih dikedepankan UMKM. UMKM bisa bersaing dengan brand asing. Lalu yang paling diuntungkan dengan Tol Trans Jawa adalah sektor pariwisata. Jarak tempuh yang semakin singkat, Surabaya-Solo kurang dari 3 jam, Semarang-Solo kurang dari sejam," urainya.

Gibran menilai hal tersebut akan sangat mendorong sektor pariwisata, okupansi hotel, dan restoran.

"Otomatis berdampak pada PAD Kota Solo. Kuncinya pariwisata harus perketat protokol kesehatan," kata Gibran.

Namun Gibran memberi catatan bahwa destinasi wisata Kota Solo masih perlu dipercantik dan sertifikasi Pokdarwis.

"Kita tidak ingin wisatawan lokal kecewa pada destinasi Kota Solo," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(skm/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads