Belakangan kembali mencuat isu merger dua layanan transportasi online, yakni Grab dan Gojek. Namun, sampai sekarang belum jelas kebenaran dari isu tersebut.
Di tengah kabar tersebut, tersebar surat atau catatan internal CEO Grab kepada karyawannya yang menyebut perusahaan itu dalam posisi yang tepat untuk melakukan akuisisi. Catatan internal itu tersebar tepat setelah ramainya isu merger itu mencuat ke publik.
Dalam catatannya, CEO Grab mengatakan bahwa startup itu telah berevolusi dari operator aplikasi pemesanan kendaraan lainnya di Asia Tenggara. Evolusi yang dimaksud seperti lebih dulu menawarkan layanan pengiriman makanan dan asuransi. Selain itu, bisnis perusahaan ini, katanya juga telah pulih sepenuhnya ke tingkat sebelum pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gojek-Grab Mau 'Kawin'? |
Lalu, berdasarkan laporan Bloomberg, Grab dan Gojek Indonesia dikabarkan telah membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk merger dua startup paling berharga di Asia Tenggara tersebut.
"Ada spekulasi tentang kesepakatan dengan Gojek," ujar salah satu pendiri Grab, Anthony Tan dikutip detikcom dari Reuters, Jumat (4/12/2020).
"Momentum bisnis kami bagus, dan seperti rumor konsolidasi pasar lainnya, kamilah yang berada dalam posisi untuk melakukan akuisisi," sambungnya.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>