Youtap menawarkan aplikasi bisnis yang bisa memudahkan UMKM atau merchant mengelola usaha sekaligus bisa membuat laporan keuangan yang rapi. Hal itu berkaca dari data World Bank berjudul Investigating The Financial Capabilities of SMEs yang menyebut hanya 29% responden dari 24 negara yang disurvei tekun dalam me-review laporan keuangannya.
CEO Youtap Indonesia Herman Suharto mengatakan Youtap melihat ini sebagai peluang kesempatan untuk membantu para pelaku bisnis agar dapat menjalankan usahanya menjadi lebih mudah dan tepat guna. Sebagai salah satu teknologi pengelolaan yang khusus digunakan bagi pelaku usaha, Youtap Indonesia secara konsisten menghadirkan solusi komprehensif yang dapat memudahkan para pelaku usaha menjalankan usahanya.
Untuk melakukan itu semua, Youtap sebagai data driven company selalu mengimplementasikan solusi bisnisnya berdasarkan kebutuhan dari para pelaku bisnis melalui riset yang dilakukan secara kontinu. Penerapan dari hasil data yang diperoleh inilah yang membuat manfaat dari solusi terintegrasi Youtap dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha baik dari level enterprise hingga mikro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pertama hadir, kami memiliki komitmen agar solusi Youtap harus bisa dipakai oleh semua level merchant. Karena itu, sebagai aplikasi yang merchant centric, memahami kondisi merchant menjadi dasar bagi Youtap dalam mengambil sebuah tindakan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/12/2020).
"Sejak sebelum pandemi, kami telah memiliki tim riset in-house yang setiap hari melakukan tugasnya, bertanya kepada merchant untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka. Dari situ, kami mengetahui bahwa para pelaku UMKM butuh solusi bisnis untuk mengelola bisnis hingga mengelola penerimaan transaksinya. Hasil riset inilah yang membuat kami datang dengan solusi bisnis digital yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan merchant," imbuhnya.
Salah satu hasil dari riset yang dilakukan Youtap adalah identifikasi profil pelaku usaha. Uniknya tiap profil ini memperlihatkan aspirasi yang berbeda-beda akan solusi digital berdasarkan penggunaannya terhadap teknologi.
Dari research yang dilakukan, terdapat 4 profil yang terdiri atas Pejuang Harian (yang menjalankan usaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan harian) dengan persentase sebesar 33%, Pengikut Arus (sadar adanya resiko usaha namun membutuhkan informasi untuk mengatasinya) dengan persentase tertinggi sebesar 38%, kemudian Pencari Peluang (yang sudah memiliki rencana jangka pendek dan paham adanya resiko dalam memiliki usaha) dengan angka sebesar 20%, dan terakhir adalah kelompok Pemimpi Tangguh (sudah memiliki rencana bisnis dalam hitungan jangka panjang dan memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui support yang dibutuhkan) sebesar 10%.
Keempat persona inilah yang menjadi dasar dari Youtap Indonesia dalam mengembangkan inovasi digital terdepan sebagai sebuah platform merchant-centric.
Manfaat Youtap bagi Pelaku Usaha
Lebih lanjut Herman mengatakan berdasarkan pada hasil riset yang didapat dan menyesuaikan pada masa pandemi ini, Youtap melakukan inovasi digital yang membantu para pelaku usaha melalui penyediaan opsi pembayaran nontunai. Ini dilakukan dengan menggunakan transaksi TTM (Tanpa Tatap Muka) sehingga pedagang dapat mengirimkan kode QR mereka kepada pembeli melalui aplikasi chatting dan pembeli dapat melakukan pembayaran dengan mudah dan aman.
"Penyediaan opsi pembayaran nontunai pun direspons baik dan mampu diadaptasi oleh para pelaku usaha. Berdasarkan data internal Youtap pada kuartal ke-3 (Juli - September 2020), terjadi peningkatan aktivitas transaksi nontunai UMKM hingga lebih dari 13 kali dibandingkan kuartal kedua (April - Juni 2020)," ujarnya.
Selain itu, Youtap juga merespons kebutuhan dari para penggunanya yang memerlukan fleksibilitas lebih dalam menjalankan usahanya. Menggali secara mendalam, Youtap kembali mengerahkan sumber daya research yang dimiliki dan membaca adanya tuntutan bagi para pelaku usaha untuk bisa melakukan bisnisnya di mana pun, yang dijawab dengan adanya Portal Dagang Youtap dan Youtap Print. Adanya kedua inovasi ini semakin menangguhkan posisi Youtap sebagai solusi dagang serba bisa.
"Para pejuang UMKM yang berjuang setiap hari menggerakkan arus perekonomian terus menginspirasi kami untuk menghadirkan solusi bisnis tepat guna agar bisa membantu mereka beradaptasi. Karena itu, ke depan fokus kami adalah untuk terus ada secara nasional dan menjadi aplikasi dagang untuk setiap lini usaha yang dapat membantu dan memberdayakan pelaku usaha untuk pencapaian yang terbaik," ujarnya.
"Kami berharap Youtap bisa terus menjadi jembatan bagi sektor UMKM di Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya. Namun yang paling penting, di masa pandemi ini, kita harus terus Adapt, Fight, and Win," tutup Herman.
(mul/mpr)