Saat Pandemi, Orang Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Masih Beli Barang Branded

Masyarakat masih berminat mengeluarkan uangnya untuk menghibur diri di tengah pandemi. Salah satunya untuk membeli barang-barang bermerek alias branded.

Uniknya, menurut survei yang dilakukan Lifepal, dikutip Minggu (6/12/2020), menyatakan masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 5 juta di sekitar Jabodetabek masih pede membeli barang branded.

"Responden bergaji di bawah Rp 5 juta lebih berkeinginan untuk melakukan pengeluaran dalam membeli barang branded, ketimbang responden yang bergaji di atas Rp 20 juta," tulis survei Lifepal.

Dalam survei tersebut 29% masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 5 juta rela mengeluarkan uangnya untuk membeli barang bermerek. Sementara untuk masyarakat bergaji di atas Rp 20 juta cuma 27% saja yang berminat.

Adapun survei dilakukan Lifepal dengan metode random sampling terhadap 400 responden yang merupakan warga domisili Jabodetabek. Survei berlangsung pada awal Triwulan IV 2020 yaitu, 6 Oktober hingga 18 November 2020.

Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, pria 47,4% dan wanita 52,6%. Responden dikategorikan pula dalam kategori penghasilan.

Sebanyak 13% responden memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan, 40,4% berpenghasilan Rp 5 hingga 10 juta, 29,3% berpenghasilan Rp 10 hingga Rp 20 juta per bulan, dan 17,3% dengan penghasilan Rp 20 juta ke atas per bulan.

Lalu hiburan apa saja yang diminati masyarakat selama pandemi? lanjut ke halaman berikutnya

Dari survei ini dijelaskan masyarakat sangat berminat menghibur diri dengan melakukan liburan di dalam kota dan menginap di hotel alias staycation. Setidaknya ada 53,9% masyarakat minat melakukan staycation.

Kemudian banyak juga yang mau melakukan perawatan diri mulai dari kulit, rambut, ataupun tubuhnya di masa pandemi. Ada sekitar 45,5% masyarakat yang berminat.

Kemudian 43,9% masyarakat berminat untuk traveling ke luar kota. Sementara itu, 37,1% masyarakat mulai pede berkunjung ke tempat wisata.

27,31% masyarakat mau melakukan belanja barang-barang branded. Lalu, hanya 25,1% masyarakat yang mau melakukan perjalanan ke luar negeri.