Golden Truly telah mengibarkan bendera putih. Mall dan department store yang cukup tenar di era 1980-1990an kini telah menjadi kenangan.
Sesuai dengan umurnya, Golden Truly telah melalui pengalaman panjang. Tempat ini pernah dipuja dan menarik banyak pengunjung. Tapi pernah juga Golden Truly jatuh dan kemudian bangkit lagi.
Misalnya pada 2017, saham Golden Truly Department Store dilepas oleh PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) atau eks PT Golden Retailindo. Pelepasan saham ini dilakukan karena pusat perbelanjaan ini terus mencatat kerugian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari berita CNN Indonesia edisi Oktober 2017 disebutkan bahwa GOLD mengubah portofolio bisnis menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi. Kemudian Golden Truly dibawahi oleh PT Golden Anugerah Sejahtera (GAS) dan PT Golden Prima Retailindo yang merupakan anak usaha GOLD.
Dari laporan audit 2017 manajemen menyebutkan terdapat informasi mengenai divestasi di PT GAS.
Penjualan tersebut juga telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hal ini, perseroan menjual seluruh kepemilikannya di GAS sebesar Rp2,7 miliar. Penjualan juga dilakukan terhadap saham PT Golden Prima Retailindo yang dimiliki perseroan sebesar Rp1,5 miliar.
Di saat masih memiliki saham Golden Truly, kinerja perseroan sepanjang tahun 2015 hingga 2016 tercatat negatif yang berasal dari bisnis ritelnya.
Baca juga: Fakta-fakta Golden Truly Gunung Sahari Tutup |
Karena itu perseroan mencari bisnis yang bisa memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dengan mengakuisisi PT Permata Karya Perdana (PKP).
Perseroan melakukan non Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk menambah dana mengakuisisi PKP.