Perang Dagang Sengit, China Setop Impor Daging Sapi Australia!

Perang Dagang Sengit, China Setop Impor Daging Sapi Australia!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 21:45 WIB
Begini Cara Pebisnis Australia Hadapi Maraknya Daging Oplos Di China
Ilustrasi Daging Australia (Foto: ABC Australia)
Jakarta -

Perang dagang antara Australia dengan China semakin sengit. Mulai hari ini, Negeri Bambu itu menangguhkan impor daging sapi dari perusahaan Australia, Meramist Pty Ltd.

Dilansir dari Reuters, Senin (7/12/2020), dalamsitus Administrasi Umum Kepabeanan China dinyatakan pengajuan ekspor daging sapi dari pabrik Meramisty di Australia sudah tak diterima lagi per 7 Desember ini. Namun, tak ada penjelasan resmi mengapa China menghentikan impor dari pabrik tersebut.

Selama hampir 7 bulan terakhir ini, China memang terus memberikan kabar mengejutkan pada eksportir Australia. Dilansir dari ABC Australia, tindakan keras China berawal dari penetapan tarif untuk perdagangan gandum, lalu juga penangguhan impor daging dari beberapa pabrik selain Meramisty yang telah dilakukan sejak Mei 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan dibalik tindakan keras China ini belum diketahui pasti. Namun, ada spekulasi jika pemberlakuan tarif dan penangguhan adalah semacam hukuman kepada Australia setelah meminta agar ada penyelidikan independen soal asal-usul virus Corona (COVID-19).

Pemerintah China sejak saat itu meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap ekspor wine atau minuman anggur asal Australia. China menuduh eksportir Australia membanting harga untuk menguasai pasar.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurut industri kapas Australia, China juga meminta pabrik pemintalan untuk berhenti membeli kapas yang ditanam di Australia.

Pada awal November,lobster Australia senilai A$ 2 juta ditinggalkan di landasan di bandara Shanghai. Bea Cukai China mengklaim mereka sedang menguji kadar bahan kimia pada lobster-lobster itu, tetapi efek penundaan itu membuat beberapa lobster harus dimusnahkan.

Pada saat yang sama, pengiriman kayu Queensland juga ditahan di bea cukai China dan eksportirnya, Emerald Grain, dihentikan untuk sementara dari perdagangan gandum ke China.

Importir di China kemudian memberitahu eksportir Australia jika mereka telah diperingatkan oleh petugas bea dan cukai untuk tidak membeli gula, gandum, anggur merah, kayu, batu bara, lobster, dan tembaga dari Australia.

Baru-baru ini, China mematok tarif bea masuk hingga 212% untuk produk wine dari Australia. Kini para pembuat wine dari Australia harus menemukan pasar baru untuk menggantikannya menurut laporan CNN.

(dna/dna)

Hide Ads