Biden juga harus memperkuat pertumbuhan kekuatan teknologi domestik. Caranya ialah mendorong pendanaan melalui Fed Funds dari Bank Sentral AS atau The Fed. Dengan dana itu, diyakini sektor teknologi AS tak hanya berkembang di Silicon Valley, tapi juga di daerah pedesaan lainnya. Di sisi lain, sejumlah penelitian telah menunjukkan, Fed Funds tidak hanya menghasilkan terobosan dalam sains dan kedokteran, tetapi juga membawa tingkat pengembalian ekonomi yang tinggi.
Hal paling krusial, Biden memang harus bertindak keras pada China, tapi tidak dengan sikap berlebihan. Pemerintah AS saat ini terus memandang China sebagai momok. Semua hal yang berkaitan dengan China selalu menjadikan Negeri Bambu itu sebagai kambing hitam. Jika tak segera dihentikan, perilaku semacam itu justru akan mengikis otoritas moral AS atau kontraproduktif dalam hal lain.
Mengenai tuduhan pencurian data pribadi dalam platform-platform digital asal China juga dinilai sembarangan. Biden diminta tetap mendengarkan pendapat pengguna platform China itu di kalangan warga asli AS. Pada kenyataannya, lembaga dan perusahaan akademis AS justru mendapatkan manfaat dari akses platform digital China melalui insinyur dan ilmuwan terlatih dari China. Hal itu menunjukkan, aksi pencurian data pribadi justru tak berguna bagi intelijen China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara lain yang sangat disayangkan dari pemerintah Trump adalah pencabutan beasiswa bagi warga AS yang belajar di China dan Hong Kong. Padahal, program semacam itu memperdalam pemahaman AS tentang China, dan memang pengetahuan semacam itu menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Lebih buruk lagi, bahasa permusuhan atas penanganan awal China terhadap virus Corona, dan julukan kejam seperti virus China hampir pasti memainkan peran dalam lonjakan kejahatan rasial terhadap Asia-Amerika.
Secara keseluruhan, AS tak akan menang bersaing dengan China. Segala tindakan yang dilakukan AS akan mempersulit penyembuhan konflik besar itu.
(hns/hns)