Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkap, informasi mengenai sawit saat ini tidak berimbang. Menurutnya, saat ini lebih banyak kampanye negatif soal sawit yang tidak mencerminkan kondisi realitanya.
"Informasi mengenai sawit tidak berimbang, lebih banyak dibentuk oleh kampanye negatif. Ada beberapa hal yang tidak pas atau tidak mencerminkan realita dan peluang besar sawit itu sendiri. Karena itu, kami bertekad untuk terus lanjutkan kampanye positif agar informasi mengenai sawit lebih berimbang dan sawit tetap berperan sebagai industri strategis Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2020).
Menurut Jerry, isu yang sering dialamatkan ke industri sawit adalah isu lingkungan. Dia bilang, sawit ialah industri minyak nabati yang paling efisien dibandingkan minyak nabati yang lain. Sebagai perbandingan, lanjutnya, dalam penggunaan lahan 1 hektar sawit sama dengan 5-6 hektar bunga matahari yang dimanfaatkan sebagai minyak nabati di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, Indonesia juga sudah berkomitmen untuk menjaga hutannya. Banyak negara Eropa yang saat ini tinggal mempunyai tutupan hutan sebesar 11% sedangkan Indonesia jauh lebih besar dari itu.
Menurut Jerry, komitmen lingkungan Indonesia juga terus diperbaharui dalam industri sawit. Indonesia punya standarisasi ISPO dan RSPO. Indonesia juga terus memenuhi standarisasi lingkungan di negara-negara tujuan.
"Fakta-fakta itu harus diinformasikan secara baik ke publik sehingga perspektif publik menjadi makin positif. Dan itu harus dilakukan secara massif ke berbagai segmen, baik pembuat kebijakan, kelompok pejuang lingkungan dan dunia pendidikan," jelasnya.
Lebih lanjut, sawit juga berkontribusi dalam pengembangan energi hijau. Saat ini Indonesia tengah menjalankan program penggunaan biodiesel secara bertahap mulai dari B20, B30 hingga mencapai biodiesel secara keseluruhan.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi gugatan biodiesel sawit dari Uni Eropa di WTO. Jerry Sambuaga adalah pemimpin Tim Perundingan beberapa waktu lalu di Jenewa. Ia juga memimpin tim untuk melakukan pembicaraan intensif baik dengan parlemen Uni Eropa maupun negara-negara strategis di Eropa.
Saat ini, perkara sudah mulai masuk dalam tahap pembentukan panel. Melihat jalannya perkara di WTO, Jerry optimistis Indonesia menang.
"Landasan gugatan Uni Eropa tak kuat. Itu sudah kita uji dalam sidang konsultasi Januari lalu. Jadi optimis kita akan menang di tingkat panel," tutupnya.
(acd/zlf)