Eks Bos KPK Takut China Jadi Investor Terbesar RI, Ini Alasannya

Eks Bos KPK Takut China Jadi Investor Terbesar RI, Ini Alasannya

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 08:03 WIB
Laode M Syarif
Foto: Ari Saputra

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Laode. Dirinya pun tak menepis hal tersebut.

"Untuk Bang Laode, saya terima kasih, benar ada data China ini negara ngeri-ngeri sedap juga, aku jujur-jujur saja lah," kata dia dalam sebuah webinar.

Arah kebijakan pemerintah ke depan, dijelaskannya tidak boleh ada suatu negara yang mengontrol Indonesia dalam konteks investasi. RI harus memberikan kesamaan kepada negara lain juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Bahlil mencontohkan bahwa saat ini industri smelter di Indonesia dikuasai oleh China. Sebab, proyek tersebut hampir semuanya dikerjakan oleh perusahaan dari Negeri Tirai Bambu itu.

"Contoh katakanlah nikel, Bang Ode, hampir semua sekarang smelternya dari China, harus jujur saja lah kita akui," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Tapi bukan tanpa alasan kenapa China memiliki peran besar dalam pembangunan smelter di Indonesia. Sebab, menurut Bahlil negara lain tak seberani itu. Meski diakuinya ada saja yang namanya penyimpangan. Jadi, perlu treatment khusus untuk melakukan kerja sama dengan China.

"Banyak yang nggak dibayar, ngomongnya hari ini A besok bikin lain, gitu. Nah ini yang sekarang tugas kita adalah bagaimana pada saat mereka investasi, kita harus ikat mereka dalam satu perjanjian yang clear and clean, kenapa? agar kemudian tidak menimbulkan hal-hal yang berorientasi pada kerugian," tambahnya.


(toy/zlf)

Hide Ads