Vaksin Ditemukan, 'Penyakit' Ini Diramal Masih Bayangi Ekonomi Dunia

Vaksin Ditemukan, 'Penyakit' Ini Diramal Masih Bayangi Ekonomi Dunia

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 15:05 WIB
90 year old Margaret Keenan, the first patient in the UK to receive the Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine, administered by nurse May Parsons at University Hospital, Coventry, England, Tuesday Dec. 8, 2020. The United Kingdom, one of the countries hardest hit by the coronavirus, is beginning its vaccination campaign, a key step toward eventually ending the pandemic. (Jacob King/Pool via AP)
Ilustrasi/Foto: AP/Jacob King
Jakarta -

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan masih ada risiko terhadap perekonomian dunia di tengah kabar baik bahwa vaksin sudah ditemukan. Kenapa demikian?

Di satu sisi, dia menjelaskan bahwa vaksinasi memberi harapan akan pemulihan ekonomi pada 2021 nanti. Berdasarkan prediksi, ekonomi dunia akan tumbuh 4,2% pada tahun depan.

"Seiring dengan rencana distribusi vaksin di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan pulih dan tumbuh sebesar 4,2% pada tahun 2021," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Indef, Rabu (9/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berbagai tantangan masih tetap ada, mulai dari pandemi COVID-19 gelombang berikutnya, hingga masalah di sektor keuangan.

"Pemulihan ekonomi global masih diikuti risiko ke bawah terutama bila pandemi berkepanjangan dan ada gelombang kedua, kerentanan pasar keuangan, dan perubahan baru konstelasi perdagangan global termasuk rantai pasok," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari itu, Suharso menjelaskan pandemi COVID-19 menjadi momentum Indonesia dalam melaksanakan pembangunan indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.

"Pembangunan ekonomi jangka panjang pasca COVID-19 harus didesain ulang agar dapat memberikan basis ekonomi yang kokoh, menjamin kesehatan yang baik, menciptakan lapangan kerja, sekaligus membangun masyarakat yang tangguh di masa mendatang," tambahnya.

(eds/eds)

Hide Ads