Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menyebut anggaran program pemulihan ekonomi nasional bisa terserap hingga 99,35% dari pagu. Hal itu merupakan prognosa KPC PEN hingga akhir Desember 2020.
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan PEN, Raden Pardede mengatakan proyeksi realisasi anggaran PEN yang mencapai 99,35% merupakan khusus yang bisa dibelanjakan oleh pemerintah.
"Jadi diperkirakan sampai dengan akhir Desember ini berdasarkan prognosis dari teman-teman di lapangan akan bisa mencapai 99,35% dari yang Rp 478 triliun yang bisa dibelanjakan," kata Raden seperti yang dikutip dari acara CNBC Indonesia, Rabu (9/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, total pagu program PEN mencapai Rp 695,2 triliun. Dari anggaran ini, khusus yang dibelanjakan untuk pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 478 triliun. Sementara sisanya sekitar Rp 98 triliun untuk program kesehatan, dan sisanya sekitar Rp 120,6 triliun untuk insentif dunia usaha.
Raden menyebut, proyeksi penyerapan anggaran yang sekitar 99,35% hanya khusus program PEN yang totalnya mencapai Rp 478 triliun. Sementara untuk program kesehatan, dikatakan dia sekitar Rp 35 triliun akan dari total anggaran Rp 98 triliun akan dialokasikan untuk tahun 2021.
Dia mengatakan realisasi penyerapan anggaran khusus PEN sudah mencapai Rp 440 triliun hingga tanggal 2 Desember 2020.
"Jadi tadi kalau boleh, yang dari Rp 478 triliun itu sampai dengan tanggal 2 Desember Rp 440 triliun sudah dibelanjakan. Jadi tinggal tadi kalau kita kurang itu Rp 38 triliun," ungkapnya.
Sementara dilihat secara keseluruhan program PEN, Raden mengatakan realisasinya sudah mencapai 63,3% dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun per tanggal 2 Desember 2020.