Keluarga asal Belanda, Taihuttus berkeliling dunia menggunakan campervan atau mobil van untuk camping. Mereka diketahui mengeliling 40 negara sejak 2017 dan hanya bermodalkan cryptocurrency Bitcoin.
Selama perjalanan mereka memang bertekad tidak ingin menggunakan uang tunai atau layanan lainnya selain Bitcoin.
Berikut 3 fakta keluarga Taihuttus keliling 40 negara hanya bertahan dengan transaksi Bitcoin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tukar Aset ke Bitcoin
Selama empat tahun berkeliling dunia, keluarga itu hidup dengan Bitcoin. Mereka telah melikuidasi aset mereka, dari akun pensiun, mobil, hingga pakaian dan mainan mereka ke Bitcoin pada 2017 silam. Saat itu harga Bitcoin senilai US$ 900 per koin.
Kepala keluarga, Didi Taihuttus mengatakan hasil jual aset itu mereka gunakan untuk bertransaksi selama perjalanan. Untuk beberapa transaksi yang tidak bisa menggunakan Bitcoin, mereka memasang dompet Bitcoin di ponsel dan menukar Bitcoin dengan uang tunai.
"Kami menunggu sampai kami menemukan seseorang yang mau menerima Bitcoin," kata kepala keluarga, Didi Taihuttu.
2. Kreatif dalam Bertransaksi
Bertahan hanya dengan Bitcoin memaksa keluarga asal Belanda itu harus kreatif agar tetap bisa memenuhi kebutuhan selama perjalanan.
Beberapa transaksi mereka lakukan melalui kombinasi barter, tawar-menawar, kartu debit Bitcoin, dan meyakinkan vendor untuk menerima cryptocurrency, keluarga ini telah berhasil melintasi sebagian besar Eropa, Asia, dan Oseania.
3. Temukan Dua Wilayah Perbolehkan Transaksi Bitcoin
Dalam perjalanan mereka menemukan dua tempat yang sepenuhnya menggunakan Bitcoin yakni ibu kota Slovenia Ljubljana dan desa kecil Italia bernama Rovereto. Di Ljubljana, mereka membayar perbaikan mobil dan tiket bioskop dengan Bitcoin
Sedangkan di Rovereto untuk membeli sepeda motor, membayar pajak, atau memotong rambut menggunakan Bitcoin. Bagi Didi, baik desa kecil dan ibu kota beberapa negara kini banyak yang menggunakan Bitcoin.
"Menurut pendapat saya, negara mana pun, kota mana pun di dunia, telah mengadopsi Bitcoin untuk pembayaran, atau uang tunai peer-to-peer," jelas Didi.
Aulia Damayanti
(zlf/zlf)