Jusuf Kalla (JK) mengakui satu kesalahannya selama dua kali menjabat sebagai wapres saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), pada periode pertama.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu menyebut dirinya tak berhasil menurunkan konsumsi rokok di masyarakat. Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan.
"Saya ikut bersalah ya dua kali jadi wapres, walaupun saya dalam kondisi dua kali kabinet itu berusaha mengupayakan agar rokok dikurangi, pajaknya dinaiki ternyata tidak terlalu berhasil," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Indef, kemarin Rabu (9/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan kegagalannya itu lantaran banyak juga pihak yang mendukung Industri Hasil Tembakau (IHT) tersebut, termasuk orang dalam pemerintahan.
"Jadi ini masalah yang kita harus hadapi," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Dia pun membeberkan perusahaan paling maju di Indonesia saat ini adalah produsen rokok, tercermin dari daftar orang paling kaya yang berasal dari pengusaha rokok.
"Kalau pengusaha rokoknya yang 1, 2, 3 yang kaya orang rokok (maka) tidak sustainable ekonomi kita karena itu maka perlu ada suatu inovasi," tambahnya.
Bagaimana data konsumsi rokok berdasarkan angka? Baca di halaman selanjutnya.