Program Agro-Solution PT Pupuk Indonesia (Persero) telah diimplementasikan di 5.838 hektare (ha) lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Program ini ditargetkan pada tahun 2021 dapat dilaksanakan di 25.000 ha lahan pertanian, baik itu padi, jagung maupun komoditi lainnya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Bakir Pasaman mengatakan sejak Agro-Solution ditetapkan sebagai program nasional pada November lalu, para produsen pupuk yang lain telah bergerak cepat memulai menjalankan program Agro-Solution ini di sejumlah wilayah.
Tujuan program ini adalah meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan input pertanian, permodalan, akses terhadap off taker dan juga asuransi, sehingga mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus di Banyuwangi ini, Program Agro-Solution menggunakan pupuk dengan formula 16-16-16, ditambah dengan kawalan teknologi sehingga hasilnya dapat meningkat. Diharapkan program ini bisa diimplementasikan di seluruh kecamatan di Banyuwangi," kata Bakir, Kamis (10/12/2020).
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi menambahkan, di Desa Bubuk, Rogojampi, Banyuwangi, program dilaksanakan di atas lahan seluas 4 ha, dengan peningkatan hasil panen mencapai 76% dari sebelumnya.
Peningkatan hasil produksi tersebut melihat total panen yang mencapai 8,8 ton per ha, atau naik 3,8 ton dari sebelumnya 5 ton per ha. Lokasi ini merupakan pilot project untuk Kabupaten Banyuwangi, dengan target realisasi keseluruhan mencapai 146 ha untuk komoditas padi dan jagung yang tersebar di 11 Kecamatan.
"Saat ini tengah disiapkan Agro Solution tahap 2 seluas 7 hektare dan target peningkatan produktivitas minimal sama dengan panen kali ini," ujar Rahmad.