Program Agro Solution yang digagas Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan hasil pertanian masyarakat, utamanya komoditas padi di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di lokasi ini, Agro Solution dilaksanakan di atas lahan seluas 4 hektare, dengan peningkatan hasil panen hingga 76%.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan panen perdana oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, bersama Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dan Pemkab Banyuwangi pada Kamis (10/12). Untuk diketahui Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan.
Rahmad Pribadi mengatakan bahwa peningkatan hasil produksi sebesar 76% dengan melihat total panen yang mencapai 8,8 ton per hektare, atau naik 3,8 ton dari sebelumnya 5 ton per hektare. Lokasi ini merupakan pilot project untuk Kabupaten Banyuwangi, dengan target realisasi keseluruhan mencapai 141 hektare untuk komoditas padi dan jagung yang tersebar di 11 kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tengah disiapkan Agro Solution tahap 2 seluas 7 hektare dan target peningkatan produktivitas minimal sama dengan panen kali ini," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Selama masa tanam hingga panen, lanjutnya, petani mendapat berbagai program pendampingan. Di antaranya pengelolaan lahan dan pemilihan bibit unggul, kemudahan akses permodalan dan pupuk, hingga asuransi sebagai langkah antisipasi gagal panen dengan model kemitraan pertanian terintegrasi (Prisma). Diakui Rahmad, seluruh fasilitas tersebut telah disiapkan Pupuk Kaltim untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada program Agro Solution.
"Dari panen kali ini, kita bisa melihat peningkatan produktivitas hasil pertanian masyarakat, dengan model kemitraan yang strategis untuk mendorong kemandirian petani," imbuhnya.
Begitu pula untuk hasil gabah kering saat panen. Pupuk Kaltim memfasilitasi penjualan kepada off-taker yang telah ditunjuk dan bekerja sama secara berkesinambungan untuk membeli hasil panen dengan harga di atas rata-rata harga pasar. Dengan ini, diharapkan nilai jual hasil pertanian tetap tinggi serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara nyata.
"Adanya peningkatan hasil pertanian otomatis turut mendorong kesejahteraan petani. Terlebih seluruh hasil panen difasilitasi kepada offtaker yang telah bekerjasama untuk membeli hasil panen dengan harga jual yang lebih tinggi," terang Rahmad.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman optimis program Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri, khususnya komoditas pangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hal itu, kata dia, berkaca pada sejumlah panen Agro Solution yang membuktikan efektivitas program. Begitu pun dampak positif yang dirasakan terhadap kesejahteraan petani karena nilai jual yang terbilang tinggi.
"Setelah Jember, panen Agro Solution di Banyuwangi menunjukkan hasil memuaskan. Hal ini membuktikan Agro Solution mampu memberi dampak positif terhadap produktivitas pertanian, termasuk mendorong kesejahteraan petani karena nilai jual yang terjamin," tutur Bakir.
Bakir menekankan program Agro Solution merupakan kontribusi Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung produktivitas pertanian masyarakat, yang tak hanya menyediakan pupuk sesuai kebutuhan saja, tapi juga mendorong sektor pertanian nasional.
Ia berharap jika program yang dilaksanakan oleh Pupuk Kaltim dapat terus menunjukkan produktivitas hasil pertanian secara signifikan dan kemandirian petani sebagai salah satu indikator keberhasilan dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional.
"Pupuk Indonesia optimis Agro Solution yang kini tengah berjalan di seluruh wilayah distribusi perusahaan mampu menunjukkan peningkatan hasil secara signifikan, sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional," pungkasnya.
(prf/hns)