Indonesia sebenarnya merayu AS untuk menjual 3 jenis jet tempurnya yakni F-15, F-18 dan F-35. Tetapi akhirnya AS hanya menyetujui dua model yang dijual karena yang ketiga bisa memakan waktu hingga 10 tahun untuk pengiriman. F-15 dan F-18 diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan AS McDonnell Douglas dan Boeing.
Kekuatan besar seperti Prancis, Inggris, Jerman dan NATO juga mendekati Indonesia belakangan ini untuk membahas Laut Cina Selatan. Pedrason mengatakan Prabowo dijadwalkan mengunjungi Inggris awal tahun depan, setelah melakukan lebih dari 20 kunjungan selama setahun terakhir untuk mencari kesepakatan persenjataan yang baik, termasuk di Prancis, Rusia, Turki, dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Indonesia, Miller akan berkunjung ke Manila. Setelah itu ia akan menuju ke Hawaii, di mana ia akan menghadiri pertemuan virtual para menteri pertahanan Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Tenggara dan para mitra blok tersebut.
Pedrason mengatakan kementerian pertahanan di bawah Prabowo memiliki rencana besar untuk pengadaan lebih dari 100 jet tempur unggul, untuk menambah armada Indonesia yang saat ini yang berjumlah kurang dari 60. "Kami akan memiliki sekitar 170 jet tempur. Itu luar biasa," kata Pedrason.
Dia tidak mengatakan kapan target itu tercapia, tetapi Indonesia telah menyediakan antara US$ 9 miliar dan US$ 11 miliar untuk persenjataan baru dan peralatan militer selama 20 tahun ke depan. Dia mengatakan Indonesia juga berencana untuk menerima penawaran pinjaman lunak dari negara-negara seperti Prancis, Turki, China, dan Rusia.
(das/hns)