Rolls-Royce Holding plc akan segera mencari pengganti Ian Edward Lamert Davis, Chairman yang sudah menjabat hingga 7 tahun. Pria berusia 69 tahun itu akan selesai menjabat pada 2022, di mana tepat 9 tahun masa jabatannya.
Dilansir dari Sky News, Minggu (13/12/2020), perusahaan sudah mempersiapkan diri untuk mencari pengganti Ian yang telah menjabat sejak tahun 2013.
Perlu diketahui, Rolls-Royce resmi menjadi perusahaan swasta sejak 1987, dimana sebelumnya masih dimiliki pemerintah Inggris. Setelah dilepas pemerintah Inggris, perusahaan punya kewajiban memenuhi syarat yakni Chairman hanya boleh berstatus warga negara Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rolls-Royce Incar Rp 38 T Lewat Rights Issue |
Namun, aturan itu telah dilonggarkan terhadap untuk salah satu dari dua jabatan tertinggi. Artinya, Rolls-Royce berpeluang mencari Chairman yang bukan warga negara Inggris untuk pertama kalinya. Akan tetapi, perusahaan belum memberikan pernyataan resmi apakah akan mencari Chairman warga negara asing atau tetap Inggris.
Di sisi lain, berbagai pihak menilai hal itu akan sulit dilakukan. Pasalnya, faktor pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih membelenggu negara, dan juga berdampak pada ribuan pegawai.
Oleh sebab itu, perusahaan menyatakan pencarian pengganti Ian ini masih sangat dini, dan tak akan diumumkan informasi rincinya hingga tahun 2021. Namun, yang sudah dipastikan ialah Ian Davis yang akan mengundurkan diri pada tahun 2022.
"Dewan akan memastikan transisi kepemimpinan yang tertib," tulis pertanyaan resmi perusahaan.
Selain Ian, Rolls-Royce juga telah dipaksa untuk mencari Chief Financial Officer (CFO) baru setelah pengunduran diri Stephen Daintith untuk bergabung dengan platform penjualan online Ocado.
(dna/dna)