Aplikasi Sistem Informasi Tol Laut (Sitolaut) resmi diluncurkan dan sudah bisa digunakan. Aplikasi itu dikembangkan untuk memonitor seluruh kegiatan tol laut seperti pergerakan barang dari supplier hingga ke reseller.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap Sitolaut dapat meningkatkan konektivitas pengiriman tol laut agar bisa menjangkau daerah terluar, tertinggal, terdepan dan perbatasan (3TP). Sehingga hasil bumi yang utamanya dari Indonesia Timur, bisa terdistribusi ke daerah lainnya di Indonesia.
"Pemerintah berharap aplikasi Sitolaut ini dapat mendorong agar hasil bumi dari Indonesia bagian timur bisa berjalan, bisa dibawa oleh kapal-kapal kita, sehingga saudara-saudara kita yang di jawa mengkonsumsi barang hasil yang ada dari Indonesia bagian timur," kata Budi Karya dalam launching Sitolaut yang disiarkan melalui Youtube Kemenhub151, Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Sitolaut belum tersedia dia Google Play. Aplikasi yang baru diluncurkan ini sementara baru bisa diakses melalui http://sitolaut.dephub.go.id.
"Aplikasi sudah dikirim ke google dan saat ini posisinya masih review oleh google untuk selanjutnya dinaikkan ke google play. Ditargetkan satu minggu ke depan sudah ada di google play ya," ucap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Antoni Arif Priadi dihubungi terpisah.
Manfaat dari aplikasi Sitolaut ini antara lain kemudahan melakukan purchase order, yang mana pembeli dapat memilih sendiri penjual, Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) dan jadwal kapal. Sedangkan regulator dalam hal ini pemerintah dapat dengan mudah memonitor proses bisnis yang terjadi dalam aplikasi Sitolaut.
Selain itu, JPT juga lebih mudah melakukan booking container hingga melakukan pembayaran atas container yang telah dipesan. Dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan, berikut fitur-fitur yang disediakan di aplikasi Sitolaut:
Buka halaman selanjutnya.