Jakarta -
Kabar Indonesia yang hendak melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pro dan kontra di masyarakat bahkan terlihat sengit secara jumlah dengan berbagai macam alasan.
Hal tersebut tercermin dari hasil polling detikcom 'Setuju Nggak RI Berkongsi dengan Israel?' yang digelar Selasa (15/12) kemarin. Dari 689 pembaca yang ikut menyuarakan pendapatnya, 323 di antaranya menyatakan setuju Indonesia berkongsi dengan Israel dan 366 pembaca tidak setuju berkongsi dengan Israel.
Pembaca yang setuju berpendapat hubungan diplomasi dengan Israel akan memberi keuntungan bagi Indonesia. Pendapat lainnya menyatakan damai lebih baik untuk hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya setuju agar Indonesia bisa bekerja sama lebih dgn Israel, khususnya di bidang teknologi pertanian dan kedokteran, serta diharapkan dapat lebih mudah utk meloby mereka agar mau berdamai dengan Palestina," tulis Wahyu Soetisna.
"Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena walaupun Indonesia masih mendukung palestina dalam konflik palestina-israel namun hubungan diplomatik ini akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi dan pendidikan dll namun indonesia juga tidak boleh meninggalkan Palestine itu menurut pemikiran saya kalau ada yang salah mohon dikoreksi," tulis 9C-6-BEN YUDHIS.
"Karena banyak yg bs dipelajari dari mereka, dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Mereka juga punya sistem pengelompokan makanan diet kosher. Bs jd masukan buat sertifikasi halal yg murah. Yang terakhir, bs Indonesia jd punya bargaining power soal palestina. Karena nasihat teman akan lebih didengar daripada omongan orang tidak dikenal," tulis Karno Setyotomo.
"Puluhan taun isolasi israel gak juga berhasil menekan dia mengenai palestina. mungkin saat nya mencoba pendekatan lain. coba deh bayangin dalam hubungan pertemanan, lebih mudah nge lobby temen kita untuk melakukan sesuatu atau ngelobby musuh untuk ngikutin kemauan kita?" tulis Reza Donald Rendragraha.
Bagaimana dengan pendapat dari mereka yang tidak setuju akan rencana normalisasi hubungan diplomatik Indonesia dan Israel? Klik halaman selanjutnya.
Pembaca yang menolak rencana hubungan diplomasi Indonesia dan Israel berpendapat hal ini melanggar amanat pembukaan UUD 1945. Hubungan ini juga dianggap menjadi tendensi buruk bagi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Tidak setuju, karena selama israel belum mengakui palestina merdeka, selama itu pula israel akan terus menindas palestina. Indonesia hrs terus mendukung palestina merdeka. Freedom for palestine!" tulis Rinta.
"Tidak setuju, kerjasama dg israel berarti melanggar konstitusi dimana Indonesia turut dalam misi perdamaian dunia dan menentang keras bentuk-bentuk penjajahan, itu artinya secara tidak langsung telah mendukung kemajuan ekonomi israel yg tentunya hegemoni tersebut akan dilakukan dg agresi ke wilayah Palestine, belum lagi akan membuat diplomasi Indonesia lemah dihadapan israel untuk mencegah arogansi zionis ditanah Palestine, sebaiknya kerjasama ekonomi dilakukan dg negara-negara yang selama ini menguntungkan tanpa harus mendukung pembantaian....#SavePalestine" tulis Riev Vand.
"Tidak setuju slama hak2 rakyat Palestina untuk merdeka dan peroleh wilayah yg diduduki belum tercapai. Upaya yg paling masuk akal ad.kembalikan Jerusalem sbg wilayah otonomi khusus yg berdiri sendiri, ibukota Israel kembali ke Tel Aviv dan Palestina di Ramalah, biarkan Jerusalem menjadi wilayah Independent yg kelak dikelola /dipimpin oleh kedua negara scr adil /bergantian sbg kota religi dunia dimana utamanya umat Yahudi, Kristen /Katolik dan Islam dapat leluasa dan bebas melakukan aktifitas agamanya tanpa tekanan dr pihak manapun," tulis agtrie.
"Tidak setuju, sebelum isu palestina selesai, yang beralasan bakal mudah alih teknologi, lihat saja kita semua bersahabat dengan negara yg teknologi lebih maju, apa alih teknologi diberikan begitu saja? ada syaratnya, malah belum pernah ada alih teknologi signifikan dari negara sahabat adidaya ke indonesia...yg bilang bisa menekan israel kalau bersahabat, lihat saja amrik yg adidaya dan negara lebih besar malah tunduk dan manut sama israel, lalu yg bilang diuntungkan ekonomi, ekonomi indonesia itu no. 16 terbesar dunia, mereka yg butuh kita, makanya dihembuskan isu ini, justru inilah saatnya utk menekan israel agar segera menyelesaikan isu okupasi tepi barat, kalau mau dilakukan," tulis soebandrio.
Sebagai informasi, menurut Channel 12, kabar rencana hubungan diplomatik Indonesia dan Israel diembuskan oleh Times of Israel. Salah satu sumber diplomatik mengatakan kepada Channel 12 ada dua negara yang akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel yakni Oman dan Indonesia.
Dengan rencana tersebut, maka Oman dan Indonesia akan menyusul Maroko yang sudah lebih dulu sepakat dengan Israel untuk melakukan normalisasi hubungan. Selain itu ada beberapa negara Arab lain yang sudah melakukan normalisasi hubungan seperti Sudan, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).