Untung Mengguirkan, Warga Aruk Ini Jatuh Bangun Punya 5 Rumah Walet

Untung Mengguirkan, Warga Aruk Ini Jatuh Bangun Punya 5 Rumah Walet

Abu Ubaidillah - detikFinance
Kamis, 17 Des 2020 11:27 WIB
Bisnis rumah walet
Foto: Abu Ubaidillah/detikcom
Sambas -

Bisnis rumah walet digandrungi warga perbatasan sekitar PLBN Aruk di Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimatan Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak warga yang melirik usaha ini karena keuntungan yang menggiurkan.

Seperti impian yang dimiliki oleh Pemilik Toko Elektronik di Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Rahadi atau yang akrab disapa Udak (43). Ia berkeinginan memiliki 5 kandang walet sebagai investasi jangka panjang.

"Pak udak mulai jualan 2013, fokusnya 2014, tahun-tahun pertama yang itu keuntungannya Pak Udak jadikan rumah walet," katanya kepada detikcom belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memiliki toko elektronik yang menjual berbagai macam smartphone lengkap beserta aksesorinya, Udak sempat memimpin koperasi di Pasar Galing selama 14 tahun. Namun koperasi tersebut tutup pada 2009 akibat adanya krisis finansial global yang terendus sejak 2007.

Selama beberapa tahun, Udak mengatakan koperasi yang dipimpinnya hanya fokus untuk menutupi utang saja. Ia juga sempat membuka studio foto, menjual produk-produk pertanian, namun hasilnya tak memuaskan.

ADVERTISEMENT

Lambat laun Udak menemui jalannya kembali. Lewat kucuran dana KUR Rp 125 juta dengan tenor 3 tahun dari Bank BRI, Udak membuka toko elektronik pada 2013 yang sisanya digunakan untuk membeli rumah yang tak jauh dari tempatnya berjualan.

Asa Udak untuk mewujudkan mimpinya semakin tinggi ketika ia menjadi Agen BRILink. Udak memasarkan dagangannya dengan cara memberi fasilitas kredit kepada petani karet yang setiap bulan mencairkan gaji yang ditransfer ke rekening BRI lewat dirinya.

"Memang iya kami modal kami kan orang sawit kami beri fasilitas untuk kredit pinjam uang dari kami. Ada yang ambil HP, tergantung kebutuhan masing-masing, ada yang pinjam uang juga, tergantung sih, kan dia nyicil nggak bayar sekaligus, sisanya ambil gaji," katanya.

Hasilnya, tiap bulan Udak bisa mengantongi keuntungan Rp 5-10 juta yang sedikit demi sedikit ia kumpulkan untuk mewujudkan impiannya berinvestasi 5 kandang walet. Tak hanya itu, untuk mempercepat mimpinya terwujud, ia tiap tahun rutin mendapat kucuran dana KUR dari Bank BRI.

"Kalau sekarang ada pinjaman Rp 200 juta, baru jalan 3 bulan, untuk bikin rumah walet," katanya.

Agen BRILink di ArukAgen BRILink di Aruk Foto: Abu Ubaidillah/detikcom

Udak kian dekat dengan mimpinya memiliki 5 kandang walet. Dalam dua tahun sejak 2018, ia telah membangun 4 kandang walet. Jadi, ia hanya tinggal membangun 1 unit lagi agar bisa mewujudkan impiannya tersebut.

"Sudah punya walet 4, sementara baru yang pertama agak banyak, yang kedua baru mulai isi, yang ketiga baru selesai pembangunan, yang keempat hampir selesai 30 persen. Lebar dan panjang 12 meter, tingginya 3 tingkat (9 meter)," jelasnya.

Udak mengaku belum banyak mendapatkan hasil, sebab kandang walet pertama yang ia miliki baru berusia sekitar 2 tahun. Dari cerita orang-orang yang sudah berpengalaman, rumah walet baru bisa menghasilkan sarang 1 kg per 3 bulan minimal sudah berdiri 5 tahun. Adapun harga 1 kg sarang walet yang dipanen biasa dihargai Rp 10-15 juta.

Karena proses balik modal yang cukup lama, menurut Udak ini adalah salah satu jenis investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang di daerah perbatasan.

Udak menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang mendapat manfaat menjadi Agen BRILink. Di Kecamatan Galing dan Sajingan Besar terdapat 16 Agen BRILink di bawah BRI Unit Galing. Keberadaannya tersebar di kecamatan yang berdekatan dengan PLBN Aruk tersebut.

Di ulang tahun yang ke-125, BRI dengan tema BRILian hadir di perbatasan untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan. Berbagai cara dilakukan salah satunya dengan menghadirkan Agen BRILink yang bisa ditemui di sana untuk melakukan transaksi perbankan dengan mudah.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com.




(prf/hns)

Hide Ads