Mode fesyen online asal Inggris Boohoo mendapat kecaman setelah dikabarkan menggaji karyawannya di bawah upah minimum dan menjual barang sangat murah. Salah satu pendiri perusahaan, Mahmud Kamani mengatakan akan mengupayakan situasi saat ini menjadi lebih baik.
"Saya akan membuat segalanya lebih baik, saya berjanji," katanya, dikutip dari BBC, Kamis (17/12/2020).
Akibat terlalu murahnya harga fesyen yang dijual akan berdampak barang itu cepat dibuang oleh konsumen dan menyebabkan pencemaran polusi dan limbah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut tinjauan independen Inggris Komite Audit Lingkungan Parlemen menemukan serangkaian kegagalan kinerja yang dilakukan Boohoo di pabriknya. Laporan itu menyebut praktik kerja yang buruk akibat kurangnya pengawasan dari perusahaan.
Namun, Kamani membantah dan mengatakan apa yang terjadi di perusahaan dan pabriknya selama 12 bulan terakhir ini cukup sulit. Dia menegaskan bahwa pihaknya sangat peduli dengan situasi perusahaannya.
"Kami sedang memperbaikinya. Kami akan membuat Boohoo yang lebih baik," ujarnya.
Direktur Pengadaan dan Operasi Produk Boohoo, Andrew Reeney, mengatakan akibat kabar yang beredar mengenai praktik kerja yang buruk di Boohoo, perusahaan kehilangan 64 pemasoknya di pabrik.
Kamani menambahkan dia akan mendukung transparansi perihal upaya dalam menyelesaikan masalah perusahaan. Namun menurutnya, Boohoo tidak bisa memperbaiki masalah semua sendiri, perlunya upaya kolaboratif.