Berdasarkan data Kemendag, pada 2019 Korsel adalah negara tujuan ekspor ke-8 dan sumber impor ke-6 bagi Indonesia. Total perdagangan kedua negara pada 2019 mencapai US$ 15,65 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 7,23 miliar dan impor dari Korsel sebesar US$ 8,42 miliar. Tren perdagangan kedua negara pada periode 2015-2019 tercatat tumbuh positif sebesar 2,5%.
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korsel periode Januari-November 2020 tercatat sebesar US$ 5,03 miliar. Sedangkan, pada November 2020 nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korsel tercatat sebesar US$ 495,4 juta. Nilai ini meningkat 7,12% dibandingkan Oktober 2020 yang tercatat sebesar US$ 462,5 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Korsel antara lain adalah batu bara, briket, produk baja antikarat, plywood, karet alam, dan bubur kertas. Sementara itu, impor Indonesia dari Korsel antara lain terdiri atas sirkuit elektronik, karet sintetis, produk baja olahan, dan bahan pakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2019, Korsel menduduki peringkat ketujuh sebagai negara sumber investasi asing di Indonesia, dengan total investasi mencapai US$ 1 miliar. Sepanjang 2015-2019, total investasi Korsel di Indonesia mencapai US$ 6,9 miliar dan tersebar di 12.992 proyek.
(fdl/fdl)