Taco Bell Perdana Buka di RI, Cabangnya Bakal Nambah?

Taco Bell Perdana Buka di RI, Cabangnya Bakal Nambah?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 19 Des 2020 08:45 WIB
Taco Bell Buka Gerai Pertama di Indonesia Hari Ini
Foto: dok. Taco Bell Indonesia
Jakarta -

Gerai pertama Taco Bell baru saja buka di Indonesia sejak kemarin, Jumat (18/12) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Taco Bell yang menjual makanan khas Meksiko itu berdiri di bawah naungan PT Fast Food Indonesia (FAST), yang juga merupakan induk dari KFC.

Taco Bell baru memiliki satu gerai di Indonesia. Namun, perusahaan membeberkan peluang membuka cabang di Tanah Air.

"Kami tetap memiliki rencana untuk ekspansi setelah melihat performance dari gerai Taco Bell pertama tersebut," tulis pernyataan resmi perusahaan seperti yang dilansir keterbukaan informasi BEI, Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuka cabang, perusahaan masih akan menanti perkembangan dari penjualan di gerai pertamanya itu.

"Untuk rencana membuka gerai lagi kami menunggu growth potential dari Taco Bell ini karena Taco Bell merupakan brand baru yang beredar di masyarakat di Indonesia," lanjut isi pernyataan resmi FAST.

ADVERTISEMENT

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, pembukaan bisnis franchise makanan memang masih sangat terbuka di Indonesia hingga saat ini.

"Jadi kalau franchise masih sangat terbuka di Indonesia. Peluangnya baik untuk yang lokal maupun asing itu sangat besar," kata Hariyadi ketika dihubungi detikcom.

Hanya saja, pandemi Corona yang belum usai ini masih memberikan risiko besar bagi bisnis franchise, terutama yang pertama buka di Indonesia seperti Taco Bell.

"Kalau pandemi mah semua sama risikonya. Kalau buka restoran sekarang ya challenging," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PHRI Bidang Restoran Emil Arifin mengatakan, meski pandemi Corona masih menyulitkan bisnis restoran, kehadiran Taco Bell di Indonesia memberikan sinyal baik bagi bisnis restoran.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Di sisi lain, ia mencatat pengunjung restoran juga secara perlahan kembali tumbuh sejak Oktober hingga saat ini. Meski masih sangat tipis, namun sudah terlihat pemulihan sedikit demi sedikit.

"Dari mulai Oktober akhir, November juga mulai 3-5%. Ada yang 5%, ada yang masih 3%. Ada yg masih negatif. Ada yang masih nggak ada perubahan, ada yang masih tutup. Tapi yang pulih itu baru sedikit," imbuh Emil.

Kembali ke Hariyadi, menurutnya selain faktor pandemi yang menantang, selera juga jadi kunci penting terutama untuk bisnis franchise restoran asing. Apakah menu yang dijual itu cocok di selera masyarakat Indonesia juga menjadi kunci keberhasilan bisnis.

Jika pebisnis sudah memilik keputusan membuka franchise restoran asing di Indonesia, maka risiko besarnya akan ditanggung oleh pebisnis itu, bukan pusat.

"Yang franchising-nya yang ambil risiko. Dia kan hanya jual lisensi saja. Yang mengambil risiko ya orang Indonesianya yang mengambil lisensi dia," pungkas Hariyadi.


Hide Ads