Pulihkan Ekonomi, RI Jalin Kerja Sama Lewat Ragam Perjanjian Ini

Pulihkan Ekonomi, RI Jalin Kerja Sama Lewat Ragam Perjanjian Ini

Nurcholis Ma - detikFinance
Selasa, 22 Des 2020 14:42 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: Nurcholis Ma'arif
Jakarta -

Pemerintah Indonesia akan memperluas akses pasar dan investasi (FDI) melalui perundingan kerja sama internasional. Ini dilakukan sebagai salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional, terutama di tahun 2021.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2021: Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021 yang digelar secara offline maupun virtual.

"Kemudian peluang lain yang ditambahkan dari Bapak Presiden yang melihat peluang dari pasar ekspor antara lain dengan ditandatanganinya perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), salah satu pasar terluas dari 10 negara ASEAN dan 5 mitra dagang besar seperti Jepang, China," ujar Airlangga, Selasa (22/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diungkapkannya, manfaat RCEP bagi perekonomian Indonesia seperti mendorong regional production network dan regional value chains, meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan, meningkatkan akses pasar produk ekspor Indonesia, dan meningkatkan aliran investasi langsung (FDI).

"Demikian pula kerja sama EFTA, CEPA-Australia, CEPA Indonesia-Korea. Tadi disampaikan juga oleh Bapak Presiden tentang perpanjangan GSP (generalized system of preferences), yang tentunya ditingkatkan menjadi limited trade agreement (LTA)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Indonesia akan mengusulkan diadakannya negosiasi LTE atau kesepakatan perdagangan secara terbatas antara Indonesia dan Amerika Serikat. LTA yang mencakup kerja sama perdagangan, investasi hingga sektor informasi, komunikasi, teknologi diharapkan dapat mendongkrak perdagangan dua arah INdonesia dan Amerika Serikat hingga mencapai US$ 60 miliar pada tahun 2024.

"Kerja sama-kerja sama ini mendorong ekspor dan memperbaiki posisi Indonesia dalam global value chain. Ini ditandai di bulan Desember ini sulitnya mendapat harga kontainer yang naik 20-30 persen. Ini menunjukkan lonjakan ekspor. Salah satu tanda ekspor kita sudah mulai pulih," ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan pemerintah optimis melihat peluang tersebut untuk pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah juga menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

(mul/ega)

Hide Ads